BUMN Karya Jual Tol, Ternyata Bertujuan Mulia Lho...

Tim Riset, CNBC Indonesia
Selasa, 19/04/2022 16:23 WIB
Foto: Video: Simak! Jadwal Pembatasan Kendaraan Berat di Jalan Tol Saat Mudik

Jakarta, CNBC Indonesia - Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak di sektor konstruksi belakangan ramai diberitakan akan menjual sebagian besar jalan tol yang dimiliki kepada pihak lain yang berminat. Penjualan tol sebenarnya merupakan hal yang lazim dalam bisnis konstruksi yang digeluti oleh beberapa BUMN karya.

Akan tetapi kondisi bisnis yang masih belum pulih serta tekanan likuiditas yang dialami perusahaan, membuat upaya penjualan tol yang dimiliki oleh perusahaan ramai-ramai disorot publik. Kementerian BUMN sebelumnya bahkan telah menyampaikan keinginannya agar BUMN Karya dapat kembali ke bisnis intinya dan meninggalkan kepemilikan jalan tol, dengan anak usaha di sektor tol akan diprivatisasi pada 2022.


Menteri BUMN Erick Thohir akhir 2021 lalu tengah mengajukan upaya privatisasi anak usaha BUMN Karya di bidang jalan tol yang merupakan bagian dari restrukturisasi secara total BUMN Karya. Hal tersebut dikemukakan Erick dalam Rapat Kerja di Komisi VI DPR akhir tahun lalu.

Lebih lanjut, ia mengungkapkan visinya untuk memperkuat jasa marga sebagai perusahaan jalan tol dengan BUMN Karya kembali pada bisnis awal yang fokus di EPC (engineering, procurement and construction) dan pembangunan gedung.

Proses pembangunan infrastruktur - termasuk jalan tol - yang kemudian dijual kepada pihak ketiga dengan harga premium marak dilakukan di China. Bahkan Dahlan Iskan, ketika menjabat sebagai Menteri badan Usaha Milik Negara (BUMN) mengaku ingin meniru cara China tersebut dalam pembangunan jalan tol trans Sumatera.

Hanya saja kala itu Dahlan menginginkan agar kalau bisa jalan tol yang telah dibangun dijual ke pihak terdekat seperti BUMN Jasa Marga.

Belajar dari China bukan tanpa alasan. Negeri pimpinan Presiden Xi Jinping ini adalah pemimpin global dalam membangun jaringan jalan modern berstandar tinggi untuk mempromosikan pembangunan ekonomi, integrasi regional, dan kohesi sosial. Transportasi jalan merupakan sektor penting dan berkembang pesat dari sektor transportasi, mendukung perdagangan dan pertumbuhan ekonomi melalui pergerakan barang dan orang, memungkinkan spesialisasi ekonomi, menyebarkan keterampilan dan meningkatkan produktivitas.

China sendiri merupakan negara yang memiliki jalan tol terpanjang di dunia, dengan total jalan tol yang terbentang sekitar 70% dari porsi global.

Tidak seperti jaringan tol di banyak negara lain, sebagian besar jalan tol Cina tidak secara langsung dimiliki oleh negara atau badan usaha milik negara, melainkan dimiliki oleh perusahaan-perusahaan swasta seperti Huabei Expressway, Northeast Expressway, Hunan Changyong Expressway dan Guangxi Wuzhou Transportation. Salah satu alasannya adalah bahwa provinsi-provinsi di Cina, yang bertanggung jawab atas pembangunan jalan, memiliki kewenangan yang sangat terbatas untuk mengenakan pajak dan bahkan lebih sedikit lagi kewenangan untuk meminjam uang yang diperlukan untuk membangun tol.

BUMN karya siap jual tol dan aset infrastruktur lain

Setelah menyepakati proses restrukturisasi utang dan menjual aset perusahaan berupa kepemilikannya di jalan tol Cibitung senilai Rp 2,44 triliun, PT Waskita Karya Persero) Tbk (WSKT) menegaskan akan mendivestasikan seluruh aset jalan tolnya hingga 2025 mendatang.

Selain Waskita, lima BUMN konstruksi lain juga berencana untuk melakukan monetisasi atas persediaan properti yang dimilikinya. Langkah ini dilakukan dengan menggandeng PT Danareksa (Persero) sebagai konsultan utama dalam program penjualan tersebut.

Langkah ini dilakukan untuk mempercepat peningkatan kinerja BUMN di sektor ini pasca pandemi dan dalam rangka transformasi perusahaan selama dua tahun ke depan sejalan dengan arahan Menteri BUMN.

PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) dan anak usahanya menawarkan para investor untuk berinvestasi pada 17 properti yang tersebar di kota-kota besar di Indonesia yang terdiri dari lahan, unit apartemen, dan rumah tapak. Sedangkan PT PP Tbk (PTPP) akan melepas 19 aset propertinya yang merupakan milik anak usahanya PT PP Properti Tbk (PPRO) dan PT PP Urban. Terdapat 19 aset properti yang terdiri dari high rise building (student apartment, premium apartment, hingga low-medium apartment) dan rumah tapak dengan total luasan area 46,1 hektar.

PT Hutama Karya (Persero) juga terlibat dalam proses tersebut, rencananya sebanyak tujuh aset persediaan di beberapa lokasi akan dilepas.

Aset tersebut dalam bentuk lahan siap bangun hingga bangunan vertikal, di mana salah satu di antaranya merupakan hunian mixed-used yang terintegrasi dengan transportasi publik dan jalan tol.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(fsd)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Sinyal Lesunya Ekonomi RI, Kredit Perbankan Melambat Lagi