Jadi Kapan Bunga Acuan Naik, Pak Gubernur Perry?

Cantika AP Noveria, CNBC Indonesia
19 April 2022 15:16
Gubernur BI Perry Warjiyo mengumumkan Hasil Rapat Dewan Gubernur Bulanan Bulan April 2022 Cakupan Triwulanan. (Tangkapan Layar Youtube)
Foto: Gubernur BI Perry Warjiyo mengumumkan Hasil Rapat Dewan Gubernur Bulanan Bulan April 2022 Cakupan Triwulanan. (Tangkapan Layar Youtube)

Jakarta, CNBC Indonesia - Bank Indonesia (BI) masih mempertahankan suku bunga acuan. Jadi bagaimana posisi (stance) kebijakan Gubernur Perry Warjiyo dan rekan?

Hari ini, Selasa (19/4/2022), BI memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan di 3,5%. Dengan demikian, BI 7 Day Reverse Repo Rate tidak berubah.

Ke depan, Perry menyebut arah kebijakan suku bunga salah satunya akan ditentukan oleh perkembangan inflasi. Terutama terkait harga-harga yang diatur pemerintah (administered prices).

"Kami akan kalibrasi likuiditas dan suku bunga. Kami akan pertimbangkan dampak dari kebijakan pemerintah dari fiskal dan implikasinya ke harga-harga yang diatur pemerintah," kata Perry dalam jumpa pers usai Rapat Dewan Gubernur (RDG) edisi April 2022.

Pada 1 April 2022, PT Pertamina (Persero) sudah menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Pertamax. Pemerintah pun membuka peluang untuk menaikkan harga BBM Pertalite, minyak diesel (Solar), sampai Elpiji 3 kg.

"Kebijakan moneter tidak merespons dampak langsung dari administered prices, yang kami respons adalah second round yang akan terefleksi ke kenaikan harga yang masuk ke inflasi inti. Itu yang akan kami respons," tegas Perry.

Apabila sudah saatnya BI memberikan respons, tambah Perry, bentuknya akan beragam. "Respons kebijakan moneter akan dikalibrasi, direncanakan, dan dikomunikasikan baik. Respons dapat berupa kenaikan GWM (Giro Wajib Minimum) atau kenaikan suku bunga," katanya.

Namun, demikian Perry, pihaknya akan sangat berhati-hati dalam memutuskan kebijakan. Sebab, bukan hanya inflasi yang menjadi pertimbangan bank sentral.

"Masih akan sangat tergantung pada respons kebijakan pemerintah yang berimplikasi terhadap administered price. Kami akan sangat ekstra hati-hati dengan mempertimbangkan antara stabilitas harga dengan keperluan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi," jelasnya.


(aji/aji)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Janji BI: Bunga Acuan Tetap Rendah Tahun Depan!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular