
Pertalite Naik Harga Kayaknya Tinggal Tunggu Waktu...

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga minyak dunia naik lumayan tajam pada perdagangan hari ini. Masalah keketatan pasokan kembali jadi faktor utama pendongkrak harga si emas hitam.
Pada Selasa (19/4/2022) pukul 06:05 WIB, harga minyak jenis brent berada di US$ 113,16/barel. Naik 1,31% dibandingkan posisi penutupan perdagangan hari sebelumnya.
Sementara yang jenis light sweet harganya US$ 108,21/barel. Bertambah 1,18%.
Setidaknya ada dua sentimen yang mengerek harga minyak. Satu, pasar mengkhawatirkan gangguan pasokan dari Libya.
Mengutip Reuters, National Oil Company (NOC) di Libya mengumumkan kondisi kahar alias force majeure di lapangan Al Sharara. Penyebabnya, ada kelompok yang mengancam para pekerja untuk menghentikan produksi.
"Jadi, tidak mungkin NOC bisa memenuhi kewajibannya," sebut keterangan tertulis NOC.
Dua, produksi minyak di Rusia semakin seret. Produksi minyak Negeri Beruang Merah pada pertengahan April berkurang 7,5% dibandingkan posisi akhir Maret.
Ditambah lagi Interfax melaporkan Uni Eropa sedang menyusun naskah kesepakatan sanksi baru untuk Rusia. Salah satunya adalah embargo minyak.
"Dengan pasokan dunia yang begitu ketat, sedikit saja gangguan akan berdampak kepada harga," ujar Jeffey Halley, Analis OANDA, seperti dikutip dari Reuters.
Harga minyak terus bergerak naik. Dalam sebulan terakhir, harga brent dan light sweet melonjak masing-masing 14,36% dan 14,05% secara point-to-point.
Akibatnya, kenaikan harga produk turunan minyak sangat sulit terhindarkan. Salah satunya tentu Bahan Bakar Minyak (BBM).
Di Indonesia, PT Pertamina (Persero) sudah menaikkan harga BBM Pertamax per 1 April 2022. Kini, rencana untuk menaikkan harga Pertalite, minyak diesel alias Solar, dan Elpiji ukuran 3 kg makin mengemuka.
"Strategi menghadapi dampak kenaikan harga minyak dunia, untuk jangka menengah akan dilakukan penyesuaian harga Pertalite, minyak Solar, dan mempercepat bahan bakar pengganti seperti Bahan Bakar Gas (BBG), bioethanol, bio CNG, dan lainnya," ungkap Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Arifin Tasrif belum lama ini.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji) Next Article Pasokan Libya Bikin Panas Harga Minyak
