Bitcoin cs Rebound, Terra Melonjak 15% Lebih
Jakarta, CNBC Indonesia - Harga mayoritas kripto utama berhasil bangkit dari zona koreksi pada perdagangan Selasa (19/4/2022) pagi waktu Indonesia, karena investor dan trader mulai memburu kembali setelah sempat terkoreksi.
Melansir data dari CoinMarketCap pada pukul 09:30 WIB, Bitcoin melesat 2,37% ke level harga US$ 40.720,05/koin atau setara dengan Rp 584.332.718/koin (asumsi kurs Rp 14.350/US$), Ethereum menguat 1,95% ke level US$ 3.050,35/koin atau Rp 43.772.523/koin.
Sedangkan untuk koin digital (token) alternatif (altcoin) lainnya seperti XRP bertambah 1,12% ke US$ 0,7684/koin (Rp 11.027/koin), Terra meroket 15,04% ke US$ 90,17/koin (Rp 1.293.940/koin), dan Cardano melaju 1,56% ke US$ 0,9385/koin (Rp 13.467/koin).
Berikut pergerakan 10 kripto utama pada hari ini.
Bitcoin pada pagi hari ini kembali ke kisaran level US$ 40.000, setelah sempat terkoreksi dan bertahan di kisaran level US$ 39.000.
Beberapa cryptocurrency alternatif (altcoin) juga kembali mengungguli Bitcoin pada hari ini, menunjukkan selera risiko investor dan trader kembali pulih. Seperti contohnya token Terra (LUNA) yang pagi hari ini terpantau melonjak lebih dari 15%.
Tampaknya, trader mulai memburu kembali. Data historis menunjukkan pasar saham dan kripto memasuki periode musiman yang kuat di bulan April dan Mei, yang dapat mendorong kenaikan harga dalam jangka pendek.
Namun, risiko geopolitik dan peraturan masih menghampiri pasar kripto. Sentimen dari konflik Rusia-Ukraina masih belum mereda hingga hari ini, yang membuat beberapa investor masih cenderung gelisah.
Selain itu, investor kripto juga masih menimbang dari tingginya inflasi Amerika Serikat (AS) pada Maret lalu. Investor juga meyakini bahwa bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) akan bersikap lebih agresif terhadap kebijakan moneter kedepannya. Perubahan itu telah membebani pasar kripto dalam beberapa hari terakhir.
Sementara itu, kasus pencucian uang dan peretasan di pasar kripto juga turut mempengaruhi psikologis investor dan trader di aset kripto.
Dari kasus peretasan kripto, pada Kamis pekan lalu, Biro Investigasi Federal (Federal Bureau of Investigation/FBI) mengaitkan peretasan cryptocurrency senilai US$ 620 juta dari jembatan Ronin yang terhubung dengan Axie Infinity ke grup peretasan Korea Utara, Lazarus Group dan APT 38.
FBI mengatakan dalam siaran pers Kamis lalu bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan Departemen Keuangan AS dan mitra pemerintah AS lainnya serta akan terus mengekspos dan memerangi penggunaan kegiatan terlarang DPRK - termasuk kejahatan dunia maya dan pencurian cryptocurrency.
"Besarnya (peretasan) yang satu ini menunjukkan banyak hal telah beralih dari eksploitasi kecil ke masalah keamanan nasional yang sebenarnya," kata Ari Redbord, kepala urusan hukum dan pemerintahan di perusahaan riset blockchain TRM mengatakan kepada Business Insider.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(chd/dhf)