
Baca 10 Kabar Pasar Berikut Ini Sambil Pantau RDG BI

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat pada perdagangan Senin (18/4/2022), ditopang oleh positifnya data neraca perdagangan Indonesia pada Maret 2022 meski bursa saham Asia-Pasifik terpantau terkoreksi.
Indeks bursa saham acuan Tanah Air tersebut ditutup menguat 0,55% ke level 7.275,289. Bahkan, IHSG kembali mencetak rekor tertinggi (all time high/ATH) barunya lagi. Sepanjang hari Senin kemarin, IHSG konsisten bergerak di zona hijau tanpa menyentuh zona merah sedikitpun.
Nilai transaksi indeks mencapai sekitaran Rp 15 triliun dengan melibatkan 24 miliaran saham yang berpindah tangan sebanyak 1,4 juta kali. Sebanyak 289 saham naik, 249 saham turun, dan 155 saham mendatar.
Pada hari ini, investor akan memantau hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia yang bisa turut memberikan sentimen pada pasar.
Cermati kabar pasar serta kabar emiten berikut ini yang dihimpun dalam pemberitaan CNBC Indonesia sebelum memulai transaksi pada perdagangan Selasa (19/4/2022):
1. Catat! Asing Borong Saham Allo Bank (BBHI) Rp 204 M Tahun Ini
Saham emiten bank digital milik pengusaha nasional Chairul Tanjung yakni PT Allo Bank Indonesia Tbk (BBHI) dari awal tahun 2022 diborong investor asing.
Sepanjang tahun ini, asing telah memburu saham BBHI hingga mencapai Rp 204,24 miliar di pasar reguler. Sedangkan pada hari ini, asing mengoleksi saham BBHI sebesar Rp 257,47 juta.
Dari pergerakan sahamnya hari ini per pukul 09:10 WIB, BBHI terpantau stagnan di level Rp 5.975/unit. Nilai transaksi BBHI pada pagi hari ini sudah mencapai Rp 2,93 miliar dengan volume transaksi mencapai 488 ribu lembar saham.
Dalam sepekan terakhir, saham BBHI masih mencatatkan koreksi tipis sebesar 0,42%. Namun sepanjang tahun ini, BBHI sudah melonjak hingga 48,46%.
Sebelumnya pada tahun 2021, Allo Bank berhasil mencatatkan laba bersih sebesar Rp 192,47 miliar. Bahkan, laba bersih perseroan pada tahun 2021 melonjak 420%, dari sebelumnya pada tahun 2020 sebesar Rp 37 miliar.
Perolehan tersebut turut mengerek laba per saham dasar menjadi Rp 24,26 dibandingkan dengan Rp 8,85 pada 2020.
Moncernya laba ditopang oleh meningkatnya pendapatan bunga bersih.
Dikutip dari laporan keuangan perseroan, Jumat (1/4/2022), Allo Bank membukukan pendapatan bunga bersih sebesar Rp 195,3 miliar sepanjang 2021, meroket 310,4% dibandingkan dengan Rp 47,59 miliar pada 2020.
Allo Bank diketahui membukukan keuntungan penjualan efek-efek hingga Rp 76,55 miliar pada 2021. Sedangkan pada 2020, tidak terdapat keuntungan dari pos ini.
2. Lama Tak Terdengar, Apa Kabar Emiten Restoran Texas Chicken?
Pandemi Covid-19 sejak 2020 lalu membawa banyak perubahan dan berdampak pada hampir seluruh sektor usaha, tak terkecuali di bidang makanan dan minuman. Hal ini diakui salah satunya oleh PT Cipta Selera Murni Tbk (CSMI), pemegang merek restoran cepat saji Texas Chicken di Indonesia.
Direktur Utama Arriola Arthur Raphael mengatakan, pandemi Covid-19 membuat perusahaan rugi besar karena turunnya pendapatan hingga 50% lebih. Selain itu, Texas Chicken juga menghadapi masalah dalam hal penyajian menu makanan ke masyarakat.
"Tantangan yang dihadapi adalah perseroan mengganti semua menu standar menjadi menu internasional, dan harus konsisten menerapkan dan menyajikan menu restoran sesuai menu internasional yaitu adanya varian burger premium dan menu alacarte lainnya," tulis Arriola dalam keterbukaan informasi, dikutip Senin (18/4/2022).
Kesulitan yang dialami CSMI membuat perusahaan harus menghentikan kontrak kerja dengan karyawan kontrak yang perjanjiannya sudah habis. Kemudian, upah seluruh karyawan dievaluasi dan dibayar setengah.
3. Tambah Modal, MD Pictures Terbitkan 1,9 Miliar Saham Baru
PT MD Pictures Tbk (FILM), emiten di bidang film dan video berencana melakukan penambahan modal kerja dalam rangka pengembangan kegiatan usaha.
Perseroan berencana melaksanakan Penambahan Modal Dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMHMETD) sebagaimana dimaksud dalam Peraturan No. 32/POJK.04/2015 yo No. 14/POJK.04/2019.
Jumlah saham yang direncanakan untuk diterbitkan adalah sebanyak-banyaknya 1.902.243.400 saham dengan nilai nominal Rp 100 per saham yang akan ditawarkan melalui PMHMETD atau 20% dari modal ditempatkan dan disetor penuh Perseroan saat ini, dengan harga yang akan ditetapkan dan diumumkan kemudian di dalam Prospektus PMHMETD.
Penetapan jumlah dan harga pelaksanaan, akan memperhatikan kondisi terakhir dari hal-hal antara lain kondisi makroekonomi, pasar modal, kondisi fundamental dan kinerja Perseroan, volatilitas harga saham Perseroan, dan masukan dari para Pemegang Saham.
"Pengajuan pelaksanaan pendaftaran PMHMETD tersebut dilakukan setelah mendapatkan persetujuan dari Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). RUPS direncanakan diselenggarakan pada tanggal 25 Mei 2022, Dengan demikian pelaksanaan PMHMETD diperkirakan paling lambat 12 bulan setelah tanggal persetujuan RUPS," jelas MD Pictures dalam keterbukaan informasi, dikutip Senin (18/4/2022).
Adapun dana penambahan modal rencananya akan digunakan untuk peningkatan usaha. Apalagi, Perseroan telah bergerak secara agresif di luar layar lebar untuk mendapatkan sejumlah pendapatan, termasuk Konten Direct to OTT, Seri OTT Asli, dan Perpustakaan serta Lisensi Film Terkini dan telah mendapatkan kontrak lisensi multi tahun dengan semua platform online utama, termasuk Disney +Hotstar, Viu, WeTV, Netflix, iFlix, Vidio.com, MOX, MAXstream, dan iTunes.
"Dana tunai yang diperoleh Perseroan dalam PMHMETD akan digunakan untuk melakukan pengembangan usaha Perseroan, sehingga diharapkan akan berkontribusi positif terhadap kinerja keuangan Perseroan. Penguatan struktur permodalan ini juga diharapkan mendukung Perseroan ke depan, yang pada akhirnya akan menciptakan value bagi pemegang saham dan pemangku kepentingan," ungkap keterbukaan informasi.
4. Jreeng! Hary Tanoe Mulai Berbisnis Minyak & Gas
PT MNC Energy Investments Tbk (IATA) resmi memulai proses akuisisi PT Suma Sarana yang bergerak di industri minyak bumi dan gas. Akuisisi ini menandakan masuknya grup usaha MNC Group ke industri migas nasional.
Dalam keterbukaan informasi yang dikutip Senin (18/4/2022), IATA menyebut proses akuisisi dilakukan dalam dua tahap. Pertama, perusahaan melalui PT Bhakti Migas Resources membeli 49% saham Suma Sarana.
Kedua, 36% saham diakuisisi dalam bentuk PPJB (Pengikatan Perjanjian Jual Beli) yang akan ditingkatkan menjadi AJB setelah memperoleh persetujuan pemerintah untuk perubahan Pemegang Saham Pengendali.
"Setelah Pemerintah menyetujui akuisisi 36%, IATA melalui BMR akan menguasai 85% saham SS," tulis perusahaan.
Emiten milik Hary Tanoesoedibjo ini nantinya akan menguasai peluang eksplorasi yang diperkirakan menampung 30 triliun cubic feet (tfc) gas bumi di Blok Semai III. Kemudian, akuisisi Suma Sarana memungkinkan perusahaan mendapat untung dari kandungan minyak dan gas yang ada di sekitar Lapangan Gas Tangguh, Asap, Merah, Pulau Seram, Andalan (Semai V) serta Abadi dan Lapangan Gas NW Shelf.
"Ke depan, IATA akan mengundang operator internasional untuk bermitra dalam mengoperasikan Blok Semai III. Hal ini menjadi salah satu strategi Perseroan dalam rangka mengurangi belanja modal dan meningkatkan efisiensi produksi," tulisnya.
Akuisisi perusahaan tambang terlebih dulu dilakukan IATA kala mengambilalih PT Bhakti Coal Resources (BCR) yang memiliki 9 Izin Usaha Pertambangan (IUP) di Musi Banyuasin, Sumatera Selatan. Tak lama berselang, IATA kembali berencana mengakuisisi perusahana lain yaitu Suma Sarana.
Perseroan berencana juga untuk terjun di usaha kontraktor, logistik & transportasi, trading, dan lain sebagainya di masa depan.
"IATA juga terus akan fokus pada kegiatan eksplorasi untuk mencari cadangan baru dan menjalin kontrak penjualan jangka panjang dengan para pembeli. Manajemen Perseroan yakin segala upaya yang ditempuh akan semakin mendorong kinerja dan profitabilitas IATA melesat diantara para kompetitornya serta membawa dampak positif bagi para pemegang saham," tuturnya.
5. Saham SUPR Ambles 6,9% Jadi di Bawah Rp 30.000/unit
Harga saham emiten menara telekomunikasi PT Solusi Tunas Pratama Tbk (SUPR) ambles ke bawah Rp 30.000 per unit pada akhir sesi satu perdagangan hari ini, Senin (18/4/2022).
Saham SUPR ditutup ambles 6,93% ke level Rp 28.525 per unit pada sesi istirahat siang. Nilai transaksinya hanya Rp 11,63 juta dengan volume saham 400 dan frekuensi 4x. Market cap mencapai Rp 32,45 triliun.
Dengan demikian, selama sepekan saham SUPR sudah anjlok 30,3% dan selama sebulan sudah longsor 56,8%. Meski demikian, sejak awal tahun (year-to-date/ytd) saham ini masih menguat 84,33%.
Saham SUPR sejatinya sedang dikelilingi sentimen positif. Bursa Efek Indonesia (BEI) baru saja mengeluarkan saham SUPR dari Daftar Efek Bersifat Ekuitas Dalam Pemantauan Khusus Bursa, yang mulai berlaku efektif hari ini, Senin (18/4/2022).
Sebelumnya, SUPR masuk dalam daftar tersebut dengan kriteria efek nomor 10, yakni "dikenakan penghentian sementara perdagangan Efek selama lebih dari 1 (satu) Hari Bursa yang disebabkan oleh aktivitas perdagangan."
Sebelumnya, saham SUPR sempat melonjak pada bulan Februari hingga BEI memutuskan untuk melakukan penghentian sementara perdagangan (suspensi).
Sehubungan dengan terjadinya peningkatan harga kumulatif yang signifikan pada Saham PT Solusi Tunas Pratama Tbk (SUPR), BEI memandang perlu untuk melakukan penghentian sementara perdagangan Saham PT Solusi Tunas Pratama Tbk (SUPR) di Pasar Reguler dan Pasar Tunai mulai sesi I perdagangan tanggal 24 Februari 2022 sampai dengan Pengumuman Bursa lebih lanjut.
Namun, suspensi atas perdagangan Saham PT Solusi Tunas Pratama Tbk (SUPR) di Pasar Reguler dan Pasar Tunai dibuka kembali mulai perdagangan sesi I tanggal 18 Maret 2022. Pada 18 Maret lalu, saham SUPR ditutup di level Rp 66.025 per unit, dan terus menuruni bukit hingga hari ini.