
Saham HOPE Masih Masuk Top Gainers, JECC Paling Anjlok

Selain beberapa saham menjadi top gainers, ada juga beberapa saham yang menjadi top losers. Berikut 10 saham top losers pada perdagangan Senin kemarin.
![]() |
Di posisi pertama terdapat saham emiten produsen kabel listrik dan telekomunikasi yakni PT Jembo Cable Company Tbk (JECC), yang harganya ambruk hingga 7% ke level harga Rp 4.720/saham. Saham JECC sendiri pun menyentuh level auto rejection bawah (ARB) kemarin.
Nilai transaksi saham JECC pada perdagangan Senin kemarin mencapai Rp 19,49 juta dengan volume perdagangan yang hanya mencapai 4.100 lembar saham.
Sedangkan di posisi kedua terdapat saham emiten distribusi dan pengangkutan komoditas energi seperti gas alam cair, minyak mentah, BBM, dan batu bara yakni PT Humpuss Intermoda Transportasi Tbk (HITS).
Saham HITS ditutup ambles 6,99% ke posisi harga Rp 865/saham pada perdagangan kemarin. Nilai transaksi saham HITS kemarin mencapai Rp 14,6 miliar dengan volume perdagangan yang mencapai 16,36 juta lembar saham. Investor asing memburu saham HITS mencapai Rp 4,54 juta di pasar reguler.
Sementara itu, saham emiten menara telekomunikasi yakni PT Solusi Tunas Pratama Tbk (SUPR) kembali menjadi saham top losers pada perdagangan kemarin. Saham SUPR ditutup ambrol 6,93% ke level Rp 28.525/saham.
Nilai transaksi saham SUPR pada perdagangan kemarin mencapai Rp 14,48 juta dengan volume perdagangan yang hanya mencapai 500 lembar saham.
Dengan demikian, selama sepekan, saham SUPR sudah anjlok 30,3% dan selama sebulan sudah longsor 56,8%. Meski demikian, sejak awal tahun (year-to-date/YTD) saham ini masih menguat hingga 84,33%.
Saham SUPR sejatinya sedang dikelilingi sentimen positif. Bursa Efek Indonesia (BEI) baru saja mengeluarkan saham SUPR dari Daftar Efek Bersifat Ekuitas Dalam Pemantauan Khusus Bursa, yang mulai berlaku efektif Senin (18/4/2022).
Sebelumnya, SUPR masuk dalam daftar tersebut dengan kriteria efek nomor 10, yakni "dikenakan penghentian sementara perdagangan Efek selama lebih dari 1 (satu) Hari Bursa yang disebabkan oleh aktivitas perdagangan."
Saham SUPR pun sempat melonjak pada bulan Februari hingga BEI memutuskan untuk melakukan penghentian sementara perdagangan (suspensi).
Sehubungan dengan terjadinya peningkatan harga kumulatif yang signifikan pada Saham PT Solusi Tunas Pratama Tbk (SUPR), BEI memandang perlu untuk melakukan penghentian sementara perdagangan Saham PT Solusi Tunas Pratama Tbk (SUPR) di Pasar Reguler dan Pasar Tunai mulai sesi I perdagangan tanggal 24 Februari 2022 sampai dengan Pengumuman Bursa lebih lanjut.
Namun, suspensi atas perdagangan Saham PT Solusi Tunas Pratama Tbk (SUPR) di Pasar Reguler dan Pasar Tunai dibuka kembali mulai perdagangan sesi I tanggal 18 Maret 2022. Pada 18 Maret lalu, saham SUPR ditutup di level Rp 66.025 per unit, dan terus menuruni bukit hingga Senin kemarin.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(chd/vap)[Gambas:Video CNBC]