Lama Tak Terdengar, Apa Kabar Emiten Restoran Texas Chicken?

Lalu Rahadian, CNBC Indonesia
18 April 2022 09:55
Instagram @Texas Chicken
Foto: Instagram @Texas Chicken

Jakarta, CNBC Indonesia - Pandemi Covid-19 sejak 2020 lalu membawa banyak perubahan dan berdampak pada hampir seluruh sektor usaha, tak terkecuali di bidang makanan dan minuman.

Hal ini diakui salah satunya oleh PT Cipta Selera Murni Tbk (CSMI), pemegang merek restoran cepat saji Texas Chicken di Indonesia.

Direktur Utama Arriola Arthur Raphael mengatakan, pandemi Covid-19 membuat perusahaan rugi besar karena turunnya pendapatan hingga 50% lebih. Selain itu, Texas Chicken juga menghadapi masalah dalam hal penyajian menu makanan ke masyarakat.

"Tantangan yang dihadapi adalah perseroan mengganti semua menu standar menjadi menu internasional, dan harus konsisten menerapkan dan menyajikan menu restoran sesuai menu internasional yaitu adanya varian burger premium dan menu alacarte lainnya," tulis Arriola dalam keterbukaan informasi, dikutip Senin (18/4/2022).

Kesulitan yang dialami CSMI membuat perusahaan harus menghentikan kontrak kerja dengan karyawan kontrak yang perjanjiannya sudah habis. Kemudian, upah seluruh karyawan dievaluasi dan dibayar setengah.

Kini, Texas Chicken mengklaim lebih banyak menyediakan menu ekonomis terkait daya beli konsumen.

"Perseroan optimis masih menjalankan kelangsungan usaha perseroan dalam satu tahun mendatang. Keyakinan ini karena masih adanya 22 restoran yang beroperasi dan menghasilkan keuntungan meskipun untuk melakukan ekspansi agak berat," tuturnya.

Outlet Texas Chicken paling banyak berada di Medan, lalu ada juga di Manado, Padang, Bukittinggi, Makassar, Banjarmasin, Kendari dan Samarinda. Namun, tidak ada satu pun yang berlokasi di Jabodetabek. 

Untuk menarik banyak pelanggan, CSMI memilih fokus menjalankan komunikasi via media sosial dan memanfaatkan promo delivery online bekerja sama dengan perusahaan penyedia jasa pesan-antar makanan. Perusahaan juga fokus kolaborasi dengan perbankan yang menawarkan banyak promo melalui penggunaan mesin EDC-nya.

Sepanjang 2021, CSMI mampu membukukan nilai penjualan hingga Rp 61,5 miliar. Penjualan sepanjang 2022 diproyeksi turun menjadi Rp 55 miliar, dan naik ke angka Rp 75 miliar pada 2023 mendatang.

Per akhir September 2021, CSMI membukukan kerugian Rp 18,8 miliar. Demi memperbaiki kinerja keuangan perusahaan, CSMI berencana menambah modal dari investor eksisting dan pemodal baru.


(vap/vap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Disuspensi Lagi, Saham Emiten Texas Chicken Bisa Delisting

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular