Inflasi Makin Tinggi, Perak Makin Dicari.. Tertinggi 1 Bulan!
Jakarta, CNBC Indonesia - Harga perak dunia menguat mencapai level tertinggi dalam satu bulan. Ketidakpastian ekonomi global membuat perak sebagai safe haven diminati oleh investor.
Pada Senin (18/4/2022) pukul 08.56 WIB harga perak dunia tercatat US$ 25,86/ons, naik 0,7% dibandingkan dengan posisi akhir pekan lalu.
Perak mencatatkan kinerja positif selama dua pekan berturut-turut. Tingginya inflasi mendorong minat perak yang berfungsi sebagai pelindung aset saat nilai mata uang tergerus inflasi. Harga perak melesat 3,76% point-to-point (ptp) sepanjang pekan lalu.
Inflasi yang melambung telah menggerus nilai mata uang. AS mencatatkan inflasi tahunan sebesar 8,5% pada Maret 2022, tertinggi sejak Desember 1981. Catatan inflasi itu pun berada di atas inflasi bulan sebelumnya sebesar 7,9%. Pun melebihi ekspektasi dalam konsensus para ekonom sebesar 8,4%.
Tingginya inflasi disebabkan oleh konflik antara Rusia dan Ukraina yang terus berlanjut hingga saat ini. Terbaru, tentara Ukraina menolak ultimatum Rusia untuk meletakkan senjata pada hari Minggu di pelabuhan Mariupol yang hancur. Menurut Moskow, Mariupol hampir sepenuhnya direbut pasukannya.
Ketidakpastian pasar akibat inflasi tinggi dan konflik Eropa Timur jadi sentimen positif bagi perak. Saat inflasi meningkat, nilai uang menjadi tergerus, membuat perak dipilih oleh investor untuk melindungi nilai asetnya.
Sebab, jumlah perak relatif terbatas karena jumlahnya tidak bisa bertambah dengan cepat sehingga harganya akan terus menguat, meski fluktuatif dalam gerak harian.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ras/vap)