
Dibayangi Kecemasan Inflasi, Wall Street Dibuka di Zona Merah

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham Amerika Serikat (AS) ambruk pada pembukaan perdagangan Jumat (15/4/2022), di tengah rilis kinerja kuartal I-2022 emiten unggulan AS yang cenderung variatif sementara inflasi tinggi masih membayangi.
Indeks Dow Jones Industrial Average drop 113,36 poin (-0,33%) pukul 08:30 waktu setempat (21:30 WIB) dan selang 30 menit menjadi minus 113,36 poin (-0,33%) ke 34.451,23. S&P 500 surut 54 poin (-1,21%) ke 4.392,59 dan Nasdaq drop 292,51 poin (-2,14%) ke 13.351,08.
Pasar masih dibayangi kecemasan seputar inflasi tinggi sepekan ini yang memicu kenaikan imbal hasil (yield) obligasi pemerintah AS. Yield obligasi pemerintah AS tenor 10 tahun-yang menjadi acuan pasar-menguat 13 basis poin (Bp) ke 2,8%.
"Apa yang terjadi dengan yield berpengaruh secara langsung terhadap saham pada tahap ini, karena ia menjadi satu atau lebih dari poin data yang negatif atau poin data bearish, yang harus diatasi investor," tutur Adam Sarhan, pendiri dan CEO 50 Park Investments, dikutip CNBC International.
Pada Selasa, Indeks Harga Konsumen (IHK) Maret naik mencapai 8,5% atau tertinggi sejak Desember 1981 dan melampaui ekspektasi pasar dalam polling Dow Jones yang semula mengestimasikan angka 8,4%.
Indeks Harga Produsen menguat 11,2% secara tahunan menjadi yang tertinggi sejak 2010. Kekhawatiran lonjakan inflasi dan kenaikan yield obligasi menekan kinerja saham teknologi. Saham Microsoft drop 2,7%, Apple anjlok 3%, Google tertekan 2,4%.
Di sisi lain, saham Twitter anjlok 1,7% setelah Elon Musk menawarkan harga pembelian saham senilai US$ 54,2/unit dan menyebutnya sebagai penawaran final dan terbaik darinya. Di sisi lain, saham Tesla anjlok 3,6%.
Penjualan ritel Maret juga dilaporkan meleset dari ekspektasi dengan tumbuh hanya 0,5%, didorong kenaikan harga BBM, menurut Biro Sensus AS. angka itu lebih rendah dari konsensus dalam polling Dow Jones yang memperkirakan angka 0,6%. Di sisi lain, klaim tunjangan pengangguran melompat 185.000 selama sepekan terakhir.
Kinerja peerbankan kemarin terbukti buruk sebagaimana terlihat dari rilis kinerja keuangan Goldman Sachs dan Wells Fargo per kuartal I-2022. Morgan Stanley memberi kejutan dengan mencetak kinerja yang lebih baik sehingga sahamnya menguat 0,7%.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ags/ags)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Jelang Rilis Kinerja Nvidia, Nasdaq & S&P500 Tergelincir