BNI Gandeng Perusahaan Teknologi Caplok Bank Mayora, Siapa?

Lalu Rahardian, CNBC Indonesia
Rabu, 13/04/2022 16:05 WIB
Foto: Muhammad Luthfi Rahman

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) mengakui adanya mitra strategis yaitu perusahaan teknologi yang dilibatkan perusahaan dalam proses akuisisi PT Bank Mayora.

Menurut Direktur IT & Operasi BNI YB Hariantono, mitra strategis perusahaan teknologi dilibatkan karena melengkapi rencana perseroan menjadikan Bank Mayora sebagai bank digital. Ke depannya, Bank Mayora digadang menjadi lembaga keuangan digital dengan fokus pada pembiayaan UMKM.

"Memang ada mitra strategis yang dilibatkan. Mitra ini kami mencari technology company. Jadi mitra strategis ini technology company di mana mereka punya ekosistem yang sehingga nantinya kita itu terjadi sinergi dan komponen yang dibutuhkan menjadi satu," kata Hariantono kepada CNBC Indonesia, Rabu (13/4/2022).


BNI merasa proses akuisisi Bank Mayora belum lengkap dan sempurna untuk dilakukan jika tak melibatkan perusahaan teknologi. Karena itu, perusahaan melibatkan perusahaan teknologi sebagai mitra strategis aksi korporasi ini.

Hariantono mengaku belum bisa menyebut nama perusahaan teknologi yang terlibat di proses akuisisi Bank Mayora. Akan tetapi, dia memastikan bahwa perusahaan tersebut memiliki ekosistem UKM sehingga bisa mendukung perwujudan visi Bank Mayora sebagai bank digital untuk UMKM.

"Untuk UKM kamia akan punya partner yang shareholdernya punya ekosistem UMKM juga. Mayora itu punya UMKM. Technology partner ini juga punya ekosistem UKM. Kemudian untuk itu butuh juga kekuatan teknologi. Dari sisi bankingnya, risk management dan lain-lain itu rule dari BNI," katanya.

Rencana akuisisi Bank Mayora oleh BNI telah disetujui dalam RUPS pada 15 Maret lalu. Saat itu, mayoritas pemegang saham BNI setuju untuk melakukan akuisisi saham Bank Mayora hingga BNI memiliki kepemilikan saham sebesar 63,92%.

Menurut Direktur Keuangan BNI Novita Widya Anggraini, perseroan menargetkan pengambilalihan saham mayoritas Bank Mayora akan dilakukan dan selesai pada akhir April - awal Mei 2022.

Direktur Utama BNI Royke Tumilaar berkata, model bisnis Bank Mayora akan diarahkan menjadi digital untuk menekan biaya operasional. Pengambilalihan dilakukan melalui penerbitan saham baru sebanyak 1,02 miliar saham yang setara 54,90%. Selebihnya melalui pengambilalihan sebanyak 169,07 juta saham milik IFC.

"Kami juga berpartisipasi dalam pembiayaan UMKM melalui langkah kami mengakuisisi salah satu bank, Bank Mayora, yang kami transformasi menjadi digital bank khusus UMKM," kata Royke di acara CNBC Indonesia Economic Outlook 2022, Selasa (22/3).

"Karena kalau kita layanan konvensional cost-nya terlalu mahal. Kami mau bangun bank digital operating cost-nya serendah mungkin yang bisa menjangkau masyarakat banyak, sehingga UMKM kita bisa terangkat lagi," katanya menambahkan.


(hps/hps)
Saksikan video di bawah ini:

Video: HGII Tebar Dividen Rp 4,5 M & Bidik Tambahan Pembangkit 100 MW