Yenny Wahid Cs Makin Cuan, Saham Wir Asia (WIRG) Top Gainers!

Aldo Fernando, CNBC Indonesia
12 April 2022 12:47
Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga saham emiten penyedia metaverse PT Wir Asia Tbk (WIRG) menjadi top gainers usai melompat hingga batas auto rejection atas (ARA) 25% pada penutupan sesi I hari ini, Selasa (12/4/2022).

Termasuk WIRG, berikut saham-saham top gainers siang ini (12/4).

Wir Asia (WIRG), naik +24,82%, ke Rp 855/unit. Nilai transaksi Rp 160,7 M

Gozco Plantations (GZCO), +11,61%, ke Rp 173/unit. Nilai transaksi Rp 105,0 M

Krakatau Steel (KRAS), +7,53%, ke Rp 400/unit. Nilai transaksi Rp 29,1 M

Ace Hardware Indonesia (ACES), +6,57%, ke Rp 1.135/unit. Nilai transaksi Rp 65,0 M

Menurut data Bursa Efek Indonesia (BEI), saham WIRG melesat 24,82% ke Rp 855/unit. Dengan ini, sejak debut (IPO) pada Senin pekan lalu (4/4), saham WIRG konsisten ditutup melonjak & menyentuh batas ARA.

Praktis, sejak IPO, saham WIRG sudah meroket 408,93%.

Seiring dengan lonjakan yang signifikan tersebut, pada Senin kemarin (11/4), pihak bursa telah mengumumkan terjadinya kenaikan harga di luar kebiasaan (unusual market activity/UMA di saham WIRG.

Asal tahu saja, harga penawaran WIRG adalah senilai Rp 168/saham dengan jumlah saham yang dicatatkan sebanyak 11.919.159.000 lembar saham. Dalam IPO ini, WIRG berhasil mengumpulkan dana Rp 431,89 miliar.

Dalam prospektus IPO, WIRG menyebutkan bahwa "perseroan memiliki visi untuk menyediakan dunia metaverse yang dapat dinikmati semua orang."

Berbisnis sejak tahun 2009, pada awalnya kegiatan usaha WIRG meliputi jasa pengembangan teknologi digital reality, termasuk di dalamnya Augmented Reality (AR), Virtual reality (VR), dan Artificial Intelligence (AI) melalui unit teknologi AR&Co.

WIRG juga telah menyelesaikan berbagai proyek di bidang edukasi, penerbitan, dan game. WIR Group pada tahun 2015 memperluas kegiatan usahanya untuk memberikan jasa layanan media/iklan.

Saat ini , WIRG mengklaim bahwa perusahaan mereka "telah berkembang menjadi pemain terkemuka dalam teknologi realitas digital (digital reality), yang mencakup AR, VR, AI di Indonesia ataupun di ranah internasional."

Lebih lanjut, prospektus IPO menyebut bahwa WIR Group memiliki 5 paten teknologi (yang terdaftar dalam lingkup teknologi AR) dan menerima berbagai penghargaan dan pengakuan.

Sebagaimana diketahui dunia metaverse saat ini menjadi perbincangan hangat di kalangan 'pemain' aset kripto lantaran proyeksi masa depan yang menjanjikan. Raksasa media sosial Meta (sebelumnya bernama Facebook) pun sejak kuartal IV tahun lalu menyatakan masuk ke industri metaverse.

Namun, berbeda nasib dengan saham WIRG, harga mayoritas aset kripto utama anjlok hari ini di tengah kekhawatiran dari meningginya kembali inflasi Amerika Serikat (AS) dan pengetatan kebijakan moneter bank sentral AS.

Sebut saja, Bitcoin (BTC) amblas 5,36% dalam 24 jam terakhir ke US$ 39.965 dan Ethereum (ETH) merosot 5,59% ke level US$ 3.000.

Selain WIRG, saham emiten minyak sawit (CPO) GZCO dan produsen baja BUMN KRAS masing-masing naik 11,61% dan 7,53% siang ini.

Lihat Halaman Selanjutnya >>>

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga saham emiten penyedia dunia metaverse, PT WIR ASIA Tbk (WIRG) konsisten melonjak hingga menyentuh batas auto rejection atas (ARA) selama 5 hari beruntun sejak debut perdana di bursa pada Senin pekan lalu (4/4/2022).
Alhasil, saham WIRG sudah terbang 227,38% selama lima hari, dibandingkan dengan harga penawaran awal sebesar Rp 168/saham.

Selain para pembeli saham anyar, kenaikan harga saham yang luar biasa tersebut juga berpotensi membuat para pemegang saham lama pra-penawaran saham perdana (initial public offering/IPO) menangguk untung di WIRG.

Sebagaimana diketahui, terdapat deretan nama terkenal yang menjadi pemegang saham WIRG pra-IPO, mulai dari putri presiden RI ke-4 Gus Dur sampai para petinggi perusahaan energi PT Indika Energy Tbk (INDY).

Di bawah ini Tim Riset CNBC Indonesia hanya akan berfokus pada sejumlah nama penting, sembari menyinggung sedikit nama-nama besar lainnya.

Tentu saja, ini hanya hitung-hitungan kasar untuk menggambarkan potensi keuntungan yang bisa diraup para pemegang saham lama WIRG.

Dua nama pertama adalah pemegang saham mayoritas WIRG, yakni PT Laut Biru Teknologi yang menggenggam 28,24% dan PT WIR Global Kreatif yang menguasai 17,61% saham WIRG.

Laut Biru Teknologi dikuasai oleh Tri Ramadi yang memiliki 90,0% saham di perusahaan tersebut. Tri Ramadi sendiri sempat menjabat sebagai Direktur Utama emiten properti PT Alam Sutera Realty Tbk (ASRI). Saat ini, ia berfokus dengan perusahaan properti miliknya Vasanta.

Sementara, WIR Global Kreatif dikendalikan oleh para petinggi WIRG.

Sebut saja, Direktur Utama WIRG Michel Budi Wirjatmo (menggenggam 25,0% saham WIR Global Kreatif), Komisaris Utama WIRG Daniel Surya Wirjatmo menguasai 25,5% saham WIR Global, dan Komisaris WIRG Philip Cahyono memiliki 25,0% saham WIR GLobal.

Bersama Tri Ramadi, ketiga pengendali WIR Global Kreatif yang sekaligus petinggi WIRG tersebut menjadi pemegang saham pengendali dan pemilik manfaat WIRG.

Mari kita hitung potensi 'cuan' PT Laut Biru Teknologi dan PT WIR Global Kreatif, dimulai dari nama pertama.

Laut Biru Teknologi menggenggam 3.366.600.000 atau 28,24% saham WIRG pasca-IPO. Dengan berpatokan dengan harga IPO WIRG sebesar Rp 168/saham dan harga teranyar di Rp 550/saham, Laut Biru berpotensi meraup capital gain sebesar Rp 1,28 triliun.

Kemudian, dengan kepemilikan 2.099.560.000 saham WIRG, hingga hari kelima melantainya saham WIRG WIR Global Kreatif berpotensi 'cuan' Rp 802,03 miliar.

Selanjutnya, ada tokoh terkenal Zannuba Arifah Chafsoh Rahman atau yang dikenal sebagai Yenny Wahid, putri presiden RI ke-4 mendiang Gus Dur. Yenny Wahid, yang memiliki 280.420.000 atau 2,35% saham WIRG, berpotensi mengantongi capital gain Rp 107,12 miliar.

Asal tahu saja, saat ini Yenny Wahid juga menjabat sebagai Komisaris Independen emiten e-commerce PT Bukalapak.com Tbk (BUKA).

Selain Yenny, ada nama Pieter Tanuri, mantan pemilik emiten ban PT Multistrada Arah Sarana Tbk (MASA) dan pemegang saham klub bola Bali United PT Bali Bintang Sejahtera Tbk (BOLA) yang memiliki 60.000.000 saham atau 0,50% saham WIRG setelah IPO.

Pieter Tanuri juga berpotensi 'menggondol cuan' dari saham WIRG Rp 22,92 miliar.

Untuk menyebut beberapa, ada Direktur Utama INDY Arsjad Rasjid (menggenggam 0,13%), Komisaris Utama Indy Agus Lasmono (0,2%), dan sejumlah direksi INDY lainnya.

Kemudian emiten Grup Lippo PT PT Star Pacifik Tbk (LPLI) yang memiliki 0,67% saham WIRG, Ardiana Belina Natasha-yang merupakan putri bankir kawakan Arwin Rasyid-juga mempunyai 3,03% saham perusahaan.

Tidak ketinggalan, Aryo P.S. Djojohadikusumo, yang merupakan putra dari pengusaha Hashim Djojohadikusumo, juga ikut memiliki saham WIRG lewat perusahaannya PT Karunia Tidar Abadi sebesar 0,78%. Sebagaimana diketahui Hashim adalah adik kandung Menteri Pertahanan Prabowo Subianto.

Harga penawaran WIRG adalah senilai Rp 168 per lembar saham dengan jumlah saham yang dicatatkan sebanyak 11.919.159.000 lembar saham. Saat ini, per 8 April 2022, kapitalisasi pasar WIRG mencapai Rp 6,56 triliun.

TIM RISET CNBC INDONESIA

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular