
Harga Naik 5 Hari Beruntun, Perak Laku Keras!

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga perak dunia terpantau menguat pada perdagangan pagi hari ini jelang rilis inflasi Amerika Serikat (AS) yang diprediksi makin panas.
Pada Selasa (12/4/2022) pukul 09:21 WIB, harga perak dunia di pasar spot tercatat US$ 25,12/ons. Naik 0,18% dibandingkan posisi kemarin. Ini jadi hari kelima secara beruntun harga perak menanjak.
Inflasi Amerika Serikat akan dirilis pada hari ini pukul 19.30 WIB. Menurut jajak pendapat yang dihimpun oleh Reuters, para analis memprediksi inflasi AS pada Maret akan mencapai 8,4% year-on-year (yoy). Bulan sebelumnya inflasi AS mencapai 7,9% yoy, tertinggi dalam 40 tahun terakhir.
Konflik yang terjadi antara Rusia dan Ukraina membuat harga-harga energi seperti minyak bumi dan batu bara melonjak. Hal ini yang kemudian mendorong inflasi AS terus memanas.
Harga minyak dunia jenis brent dan light sweet West Texas Intermediate (WTI) menguat 29% sepanjang tahun 2022 (year-to-date/ytd). Masing-masing berada di US$ 100,54/barel dan US$ 96,33/barel. Sementara harga batu bara naik 95,82% ytd menjadi US$ 297,15/ton.
Tingkat inflasi yang tinggi jadi sentimen positif bagi aset safe haven seperti perak. Saat inflasi meningkat, nilai uang menjadi tergerus, membuat perak dipilih oleh investor untuk melindungi nilai asetnya. Sebab, jumlah perak relatif terbatas karena jumlahnya tidak bisa bertambah dengan cepat sehingga harganya akan terus menguat, meski fluktuatif dalam gerak harian.
TIM RISET CNBCÂ INDONESIA
(ras/ras)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Omicron Masih Jadi Momok, Harga Perak Naik