
Jual Saham Sido Muncul Rp 1 T, Siapa Concordia Investment?

Jakarta, CNBC Indonesia - Concordia Investment Pte Ltd selaku pemegang saham PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) dilaporkan melakukan penjualan sebagian kepemilikan saham di produsen jamu terbesar di Tanah Air tersebut.
Berdasarkan dokumen keterbukaan informasi, Concordant melepas 1,2 miliar saham SIDO di harga Rp 900/saham sehingga total nilai transaksi mencapai Rp 1,08 triliun.
Transaksi tersebut mewakili 4% dari saham SIDO yang dimiliki oleh Concordant. Setelah aksi penjualan tersebut, Concordant kini hanya menggenggam 5,15 miliar saham SIDO dari sebelumnya 6,34 miliar. Dengan begitu kepemilikan Concordant atas saham SIDO tersisa 17,14% dari 21,14%.
Lantas sebenarnya siapa Concordant sebenarnya?
Berdasarkan dokumen keterbukaan dan perubahan kepemilikan saham, Concordant merupakan perusahaan yang didirikan di Singapura.
Concordant beralamat di 8 Temasek Boulevard #18-01 & 02, Suntec Tower Three, Singapore 038988. Usut punya usut Concordant merupakan perusahaan yang terafiliasi dengan firma investasi private equity di Asia bernama Affinity Equity Partners.
Berdasarkan situs resmi Affinity Equity Partners mengelola aset senilai US$ 14 miliar atau setara dengan Rp 200,9 triliun dengan asumsi kurs rupiah Rp 14.350/US$.
Kemitraan SIDO dengan Affinity Equity Partners bermula ketika induk perusahaan SIDO yakni PT Hotel Candi Baru resmi melepas kepemilikannya sebesar 21% di saham SIDO ke perusahaan investasi tersebut dengan nilai transaksi Rp 4,5 triliun.
Artinya harga saham SIDO yang dibeli oleh Affinity Equity Partners dari PT Hotel Candi Baru berkisar di Rp 710-715/saham. Untuk diketahui, transaksi crossing terjadi pada Rabu (3/2/2021).
Meskipun transaksi crossing terjadi pada 2021, tetapi pihak manajemen SIDO mengatakan bahwa kemitraan antara SIDO dan Affinity Equity Partners telah terjalin sejak 3 tahun sebelumnya.
Selain berinvestasi di SIDO, Affinity Equity Partners juga memiliki portofolio investasi di perusahaan Indonesia lain yang bergerak di bidang entertainment digital platform penyedia streaming film Vidio.
Asal tahu saja, investor strategis sekelas private equity biasanya akan membeli saham suatu perusahaan baik privat maupun publik dalam jumlah yang cukup besar dan tak jarang ikut berpartisipasi dalam mengelola portofolio bisnis investee dan biasanya jangka waktu investasinya cenderung panjang bisa 5-7 tahun baru dilepas (exit) bisa lewat M&A atau aksi korporasi lain seperti IPO.
(trp/trp)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pasca libur Lebaran, IHSG Rontok 4,42% ke Bawah 7.000