
Nahas! Bank Berusia 2 Abad Lebih, Hancur di Tangan Anak Muda

Lanjut ke cerita Nick Leeson. Sebenarnya tindakan Nick sempat dicurigai oleh bosnya di London serta beberapa trader lain yang skeptis akan pencapaian Nick tersebut.
Bos-nya mencurigai akun yang digunakan oleh Nick untuk menyembunyikan kerugian dari tradingnya tersebut.
Apabila akun tersebut merupakan akun milik klien dan Nick hanya diminta untuk melakukan trading atas kebutuhan klien, seharusnya akun tersebut akan tetap memberikan komisi kepada bank walau jumlahnya kecil.
Inilah kecurigaan bos Nick sampai mengirim tim audit investigasi langsung dari Inggris ke Singapura. Beruntungnya, tim audit yang dikirim tidak mencurigai akun tersebut dan Nick akhirnya selamat.
Hanya saja kebusukan dan seluruh penipuan yang dilakukan oleh Nick terbongkar pada 1995. Tepatnya pada 17 Januari 1995, gempa bumi melanda Kobe Jepang dan menewaskan ribuan orang. Indeks Nikkei 225 anjlok yang membuat Nick menyebabkan Barings rugi sampai GBP 827 juta, 2 kali lebih besar dari modal trading yang dimiliki Barings. Angka ini setara dengan GBP 1,6 miliar di masa sekaran atau senilai Rp 30 triliun.
Kejanggalan pun langsung diketahui oleh pegawai Barings Bank lain di Singapura. Nick yang mengetahui riwayatnya sudah tamat, memutuskan untuk buru-buru pulang menjemput istrinya dan melarikan diri ke Malaysia setelah meninggalkan pesan bertuliskan 'maaf' kepada bosnya.
Nick yang lari akhirnya ditangkap di Jerman pada 26 Februari 1995 dan dijatuhi hukuman penjara selama 6 tahun. Namun karena sikap baiknya serta adanya diagnosis kanker Ia hanya dipenjara selama 4 tahun saja.
Akibat Nick, Barings Bank yang menjadi bank tertua di Inggris harus menutup operasinya dan menyatakan diri bangkrut dan dijual ke ING Group senilai 1 GBP. Nick yang arogan bahkan mengatakan bahwa kerugian dan kebangkrutan Barings Bank bukanlah disebabkan oleh dirinya melainkan manajemen Barings Bank yang memang tidak kompeten dan cenderung bodoh.
(hps/hps)[Gambas:Video CNBC]
