
Kehabisan Gas, Harga Perak Koreksi Pasca Reli 3 Hari

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga perak dunia terpantau terkoreksi pada awal pekan hari ini setelah reli selama tiga hari beruntun pekan lalu. Laju dolar dan imbal hasil treasuri Amerika Serikat (AS) jadi penekan.
Pada Senin (11/4/2022) pukul 09.20 WIB harga perak tercatat US$ 24,72/ons di pasar spot. Turun 0,12% dibandingkan dengan posisi akhir pekan lalu.
Aksi ambil untung investor membuat harga perak terkoreksi setelah reli selama tiga hari beruntun. Harga perak ditopang oleh konflik antara Rusia dan Ukraina yang tidak kunjung usai.
Sepanjang pekan ini, Dollar Index (yang mengukur posisi greenback di hadapan enam mata uang utama dunia) menguat 1,22%. Sejatinya apresiasi dolar AS adalah sentimen negatif bagi harga perak.
Sebab, perak adalah aset yang dibanderol dalam dolar AS. Saat dolar AS menguat, maka perak jadi lebih mahal bagi investor yang memegang mata uang lain. Permintaan perak turun, harga pun terkoreksi.
Sementara imbal hasil alias yield surat utang pemerintah AS juga bergerak naik. Untuk tenor 10 tahun, yield melonjak 31,43 basis poin pekan ini ke 2,7%. Pada perdagangan akhir pekan, yield instrumen ini menyentuh titik tertinggi sejak 2019.
Kenaikan yield juga merupakan kabar buruk buat perak. Pasalnya, perak adalah aset yang tidak memberikan imbal hasil (non-yielding asset). Saat memegang perak, opportunity cost naik dibandingkan memiliki obligasi.
(ras/vap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Omicron Masih Jadi Momok, Harga Perak Naik