Breaking News! GoTo Listing, IHSG Naik 1,5% Rekor Baru 7.355

Putra, CNBC Indonesia
11 April 2022 09:14
Suasana Seremoni Pencatatan Perdana Saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta. (dok. GoTo)
Foto: Suasana Seremoni Pencatatan Perdana Saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta. (dok. GoTo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka di level 7.212 pada perdagangan awal pekan ini, Senin (11/4/2022). IHSG bahkan sempat memecah rekor tertinggi sepanjang sejarah di level 7.355,3.

Pada 09.08 WIB, IHSG terpantau mengalami kenaikan 1,59% di level 7.326,29 setelah saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) yang baru saja melantai melesat 19% dan mengerek kinerja IHSG. Asing masih net buy senilai Rp 140 miliar di seluruh pasar.

Saham yang paling banyak diborong asing adalah saham ADRO dan BBRI yang diborong asing dengan net buy senilai Rp 12 miliar dan Rp 11 miliar.

Sedangkan saham yang paling banyak dilego asing adalah saham BMRI dan saham MDKA dengan net sell masing-masing senilai Rp 9 miliar dan Rp 8 miliar.

Tiga indeks acuan saham Wall Street menjalani pekan yang berat. Secara mingguan, Dow Jones Industrial Average (DJIA) minus 1,16%. Sementara S&P 500 dan Nasdaq Composite jatuh masing-masing 0,28% dan 3,86%.

Emiten teknologi sangat bergantung kepada pertumbuhan laba demi mendongkrak nilai sahamnya. Oleh karena itu saham-saham teknologi sering disebut growth-led shares.

Kini harapan untuk mendulang laba tinggi agak memudar. Penyebabnya adalah persepsi bahwa bank sentral AS (The Federal Reserve/The Fed) bakal agresif dengan menaikkan suku bunga secara signifikan.

Sentimen penggerak pasar hari ini datang dari dalam negeri. Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) mengumumkan akan melakukan aksi demonstrasi. Lokasi disebut berpindah dari seputar Istana Negara ke depan gedung DPR/MPR/DPD.

Hal tersebut dilakukan dalam rangka menuntut sikap tegas Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam menolak masa jabatan tiga periode. Mengutip CNN Indonesia, beberapa kelompok mahasiswa telah melakukan aksi di daerah, seperti Bogor dan Semarang.

Aksi demonstrasi, apalagi dalam skala besar, terkadang bisa membuat pasar agak grogi. Misalnya pada 22 Mei 2019, terjadi unjuk rasa terkait hasil Pemilu 2019. Kala itu, IHSG melemah meski terbatas 0,2%.

Akan tetapi, tidak selamanya demikian. Ketika aksi menolak UU Cipta Kerja pada 6 Oktober 2020, IHSG mampu menguat 0,82%. Demikian pula kala Aksi 212 pada 2 Desember 2016, IHSG menguat 0,91%.

Pasar tentu berharap aksi unjuk rasa hari ini berlangsung damai. Sebab jika tidak, maka bisa menimbulkan instabilitas politik-sosial-ekonomi. Tentu rasa nervous bakal membuat IHSG dan rupiah tersungkur.

TIM RISET CNBC INDONESIA 


(trp/trp)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pasca libur Lebaran, IHSG Rontok 4,42% ke Bawah 7.000

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular