Kinerja PayTren AM Ambruk! Ummat Depresi, Yusuf Mansur Emosi!

Tim Riset, CNBC Indonesia
11 April 2022 07:10
Instagram @yusufmansurnew
Foto: Instagram @yusufmansurnew

Jakarta, CNBC Indonesia - Nama Jam'an Nurchotib Mansur alias Ustadz Yusuf Mansur (UYM) kembali menggegerkan jagad dunia maya setelah videonya yang emosional viral di media sosial seperti Twitter dan TikTok.

Dalam video tersebut tampak UYM menunjukkan raut muka marah dengan intonasi yang tinggi, bahkan aksi gebrak meja pun tak luput dilakukan.

Namun kabarnya video yang viral tersebut merupakan video lama. Video tersebut juga kabarnya sempat diunggah dalam Channel Youtube PayTren Offical.

Seperti diketahui, viral cuplikan video UYM meluapkan emosinya sembari membahas soal PayTren yang menurutnya membutuhkan dana sampai Rp 1 triliun untuk aplikasi ini dan bahkan baru-baru ini angka ini direvisi menjadi Rp 200 triliun.

Video ini viral menyusul video viral sebelumnya mengenai PayTren dimana berberapa orang yang mengaku sebagai para korban PayTren yang berasal dari kalangan 'orang susah', menangis dan memohon agar uangnya dikembalikan.

Namun sebenarnya apa itu PayTren? Mengapa sangat viral belakangan ini?

Untuk diketahui, PayTren merupakan perusahaan fintech yang didirikan oleh UYM untuk kebutuhan transaksional yang disebut-sebut beroperasi secara multi-level-marketing (MLM).

Lewat apps dan platform PayTren, masyarakat dapat melakukan berbagai macam pembayaran seperti tagihan listrik, PDAM, BPJS Kesehatan, Indihome hingga berbagai macam tiket perjalanan.

Selain sebagai fintech yang sifatnya membantu masyarakat untuk memenuhi kebutuhan transaksional, UYM juga mendirikan sebuah perusahaan pengelola dana dengan nama PT PayTren Aset Manajemen (PAM).

Sebagai informasi, PAM hadir dengan prinsip investasi syariah pada 24 Oktober 2017. UYM bertindak sebagai komisaris utama.

Sejak berdiri PAM aktif menghimpun dana masyarakat dan aktif memutarkannya di berbagai instrumen keuangan syariah.

Aset kelolaan (Asset Under Management/AUM) PAM tumbuh pesat dari awalnya Rp 1,95 miliar pada Februari 2018 menjadi hampir Rp 34 miliar pada Oktober 2019.

Namun setelah itu AUM reksadana PAM merosot tajam terutama untuk produk Reksadana Syariah Saham Dana Falah (RDS FALAH) dan Reksadana Syariah Campuran Dana Daqu (RDS DAQU).

Keduanya bahkan tidak memenuhi batas minimal ketentuan OJK untuk kelolaan minimal Rp 10 miliar. Akhirnya, pihak manajemen pun memutuskan untuk melikuidasi dua produk reksadana ini dan mengembalikan uangnya kepada investor.

Kinerja kedua produk reksadana yang dilikuidiasi tersebut bahkan cenderung memprihatinkan. Untuk RDS FALAH, return yang diberikan sejak diluncurkan pada 2 Februari 2018 adalah merugi hampir 24%.

Sedangkan untuk jenis reksadana campurannya yaitu RDS DAQU, imbal hasil yang diberikan juga minus 8,3% sejak diluncurkan.

Kini satu-satunya reksadana PAM yang tersisa adalah produk reksadana pasar uangnya yaitu PAM Syariah Likuid Dana Safa. Namun AUM produk ini yang sempat mencapai Rp 17,5 miliar pada Juli 2019 kini sisa Rp 1,5 miliar.

PAM Syariah Likuid Dana Safa merupakan produk reksadana dengan risiko rendah yang ditempatkan pada instrumen pasar uang syariah domestik seperti sukuk yang memiliki jatuh tempo kurang dari 1 tahun. Produk reksadana yang satu sudah mencetak return 1,5% dalam setahun terakhir, jauh lebih rendah dibandingkan dengan investasi di aset rendah resiko lain yang mampu memberikan imbal hasil di atas 3%.

Selain kinerja dana aset kelolaan PAM yang buruk, UYM juga dilaporkan atas dugaan berbagai jenis penipuan dan wanprestasi baik secara pidana dan perdata. Sang Ustadz yang gemar berdakwah soal sedekah itu bahkan sampai mendapat gugatan senilai Rp 98,7 triliun.

Saat ini, Ustadz Yusuf Mansur mengumumkan akan menjual kepemilikan saham di PAM kepada pihak lain dan kembali menuai kehebohan. Perusahaan telah mengumumkan di media massa terkait rencana penjualan tersebut.

Direktur Utama Paytren Aset Manajemen Ayu Widuri mengungkapkan rencana penjualan saham itu memang dilakukan untuk mencapai tujuan atau visi-misi perusahaan.


(RCI)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Yusuf Mansur Buka Suara Soal Paytren & Sumber Dananya

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular