Nggak Bilang-bilang, Harga Perak Naik 3 Hari Beruntun!
Jakarta, CNBC Indonesia - Harga perak dunia sudah tiga hari menguat, bangkit dari tren pelemahan selama tiga minggu terakhir. Namun, masih tertahan oleh sikap agresif bank sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve/The Fed.
Pada Jumat (8/4/2022) pukul 07:47 WIB harga perak tercatat US$ 24,64/ons di pasar spot. Naik 0,28% dibandingkan harga penutupan kemarin.
Harga komoditas yang masih tinggi membuat para pelaku pasar khawatir inflasi akan makin panas. Bank Sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve/The Fed menyatakan hal itu dalam risalah pertemuan bulan lalu. Inflasi yang tinggi dapat menguntungkan perak karena fungsinya sebagai aset lindung nilai (hedging).
Akan tetapi The Fed tidak tinggal diam melihat inflasi yang tinggi mulai menggerogoti ekonomi. Para pejabat The Fed menyatakan akan agresif untuk menekan angka inflasi yang tertinggi dalam 40 tahun tersebut.
Berdasarkan risalah pertemuan 15-16 Maret, The Fed mengatakan ada potensi kenaikan suku bunga sebesar 50 basis poin pada pertemuan mendatang jika tekanan inflasi tetap tinggi.
"Banyak peserta mencatat bahwa satu atau lebih kenaikan 50 basis poin dalam kisaran target bisa sesuai pada pertemuan mendatang, terutama jika tekanan inflasi tetap tinggi atau intensif," kata risalah tersebut.
Sikap The Fed kemudian menahan laju penguatan perak. Sebab logam mulia tersebut adalah aset yang dijual tanpa imbal hasil serta meningkatkan biaya peluang memegang perak.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ras/ras)