
Eropa Masih 'Kecanduan' Minyak Rusia!

Selain itu, kenaikan harga minyak juga dipengaruhi oleh perkembangan konflik Rusia-Ukraina. Uni Eropa memutuskan untuk melakukan embargo terhadap batu bara asal Rusia. Kebijakan ini akan berlaku penuh pada pertengahan Agustus 2022, sebulan lebih lambat ketimbang perkiraan.
Namun untuk minyak, Uni Eropa belum menentkan sikap. Maklum, Benua Biru bisa dibilang sangat tergantung akan pasokan minyak dari Negeri Beruang Merah.
International Energy Agency (IEA) mencatat, sejumlah negara Eropa memang banyak mendatangkan minyak asal Rusia. Belgia, misalnya, sekitar 23% impor minyak mentah datang dari Rusia. Di Finlandia angkanya bahkan mencapai 80%.
"Sekitar 60% ekspor minyak Rusia ditujukan kepada negara-negara OECD di Eropa. Disusul oleh China sebanyak 20%," sebut laporan IEA.
Sikap Uni Eropa yang masih gamang terhadap minyak Rusia membuat peluang kenaikan harga masih terbuka. Sebab, masih ada ruang bagi peningkatan permintaan sehingga harga naik.
"Tidak ada yang berani menggigit peluru dan memberi sanksi terhadap sektor energi Rusia. Sebab, dampaknya pasti besar," ujar Bob Yawger, Direktur Mizuho, seperti dikutip dari Reuters.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji)
