
Emiten Metaverse WIRG Jadi Paling Cuan, NANO Masih Longsor

Seiring cerahnya kembali IHSG pada perdagangan Kamis kemarin, deretan saham ini menjadi top losers. Berikut sepuluh saham yang menjadi top losers pada perdagangan Kamis kemarin.
![]() |
Di posisi pertama terdapat saham emiten jasa layanan teknologi riset dan pengembangan rekayasa material dan nanoteknologi yakni PT Nanotech Indonesia Global Tbk (NANO), yang ditutup ambles 7,78% ke level harga Rp 83/saham.
Nilai transaksi saham NANO pada perdagangan kemarin mencapai Rp 6,96 miliar dengan volume transaksi yang diperdagangkan sebanyak 82,38 juta lembar saham. Investor asing melakukan pembelian bersih sebesar Rp 23,46 juta di pasar reguler.
Saham NANO sendiri memang sudah menjadi saham top losers sejak Senin awal pekan ini dan berlanjut pada esok harinya.
Saham NANO juga masih terbilang baru di bursa, pasalnya saham ini baru melantai di bursa pada awal Maret lalu, yakni 10 Maret 2022.
Sebelumnya, harga penawaran umum (initial public offering/IPO) saham NANO ditetapkan di Rp 100/saham. Namun dalam sepekan terakhir saja, harganya sudah ambles hingga 34,13%. Bahkan dalam sebulan terakhir, harga saham NANO ambrol 24,55%.
Sedangkan di posisi kedua terdapat saham emiten jasa investasi dan penyewaan gedung kantor yakni PT Charnic Capital Tbk (NICK), yang harganya ambles 6,96% ke posisi harga Rp 535/saham.
Nilai transaksi saham NICK kemarin mencapai Rp 118,87 juta dengan volume transaksi yang diperdagangkan sebanyak 219,2 ribu lembar saham.
Belum diketahui mengapa saham NICK menjadi top losers pada perdagangan kemarin. Namun dari pergerakan sahamnya selama sepekan terakhir, saham NICK masih mencatatkan koreksi hingga 10,83%. Bahkan sepanjang tahun ini (year-to-date/YTD), saham NICK tercatat ambles hingga 28,67%.
Dari aksi korporasi, perseroan akan mengadakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) dan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada Kamis, 12 Mei mendatang.
Sedangkan di posisi ketiga, terdapat saham emiten jasa penyedia layanan pos dan giro dengan nama dagang "Garuda Express Delivery" yakni PT Trimuda Nuansa Citra Tbk (TNCA) yang harganya ambrol 6,94% ke level harga Rp 805/saham.
Nilai transaksi saham TNCA kemarin mencapai Rp 5,08 miliar dengan volume transaksi yang diperdagangkan sebanyak 6,19 juta lembar saham. Investor asing mengoleksi saham TNCA sebesar Rp 62,28 juta di pasar reguler.
Saham TNCA sudah masuk ke jajaran top losers pada perdagangan Rabu lalu, di mana saham TNCA sempat menduduki posisi kedua.
Secara pergerakannya, saham TNCA dalam sepekan terakhir masih mencatatkan koreksi hingga 26,15%. Bahkan sepanjang tahun ini (YTD), saham TNCA juga masih terkoreksi hingga mencapai 68,43%.
Sedangkan saham-saham top losers lainnya pada perdagangan kemarin yakni saham emiten penjualan dan distribusi produk fotografi yakni PT Perdana Bangun Pusaka Tbk (KONI) yang anjlok 6,91% ke level Rp 2.170/saham.
Berikutnya ada saham emiten properti yakni PT Indonesia Prima Property Tbk (OMRE) yang ambrol 6,9% ke posisi Rp 675/saham.
Di antara saham-saham top losers kemarin, juga ada saham emiten bank digital syariah yakni PT Bank Aladin Syariah Tbk (BANK), yang harganya merosot 6,77% ke level Rp 2.340/saham.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(chd/vap)[Gambas:Video CNBC]