Begini Komitmen Hidayat Prabowo Soal Good Governance OJK

Jakarta, CNBC Indonesia - Pada hari kedua uji kepatutan dan kelayakan (fit and proper test) calon Anggota Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) periode 2022-2027 Hidayat Prabowo berkomitmen menerapkan good governance OJK sesuai best practices.

Hal ini karena menurutnya, korupsi merupakan skema fraud yang paling biasa dilakukan secara global dan penyuapan merupakan tindak perkara korupsi yang paling sering terjadi di Indonesia.

Hidayat yang saat ini masih menjabat sebagai Deputi Komisioner Audit Internal Manajemen Risiko dan Pengendalian Kualitas OJK, dirinya mengatakan OJK telah melakukan berbagai hal guna mewujudkan visi untuk menjadi lembaga yang kredibel melalui perbaikan kebijakan di berbagai bidang sebagai wujud komitmen OJK dalam menjaga aspek governance.

"Good governance menjadi sangat penting karena industri keuangan juga harus cepat beradaptasi dengan isu-isu global. Belum lagi di OJK sendiri bagaimana melakukan audit internal sebagai manajemen risiko terkait aspek menguatkan integritas dan governance," jelas Hidayat di Jakarta, Kamis (7/1/2022).

Untuk bisa mencapai target tersebut, menurutnya OJK ke depan butuh satu tim yang solid, kuat, dan dapat menyatukan. Sebab, OJK memiliki risiko inheren yang besar terkait dengan risiko kecurangan.

Di OJK, dia mengakui, sistem pengendalian internal dan sistem audit yang ada di OJK tidak dirancang untuk menemukan fraud, tapi dirancang untuk memberikan assessment atau kecukupan internal kontrol.

"Karena internal kontrol sekuat apapun kalau niatnya fraud bisa jebol juga. Kalau ada kolusi pasti akan jebol. Itulah makanya sistem dan membangun budaya yang berintegritas menjadi sangat penting. Jadi, sistem penting, leadership juga penting," kata dia.

Untuk diketahui, pada 2015 OJK membentuk satuan kerja khusus penanganan fraud internal OJK, program pengendalian gratifikasi (PPG), whistle blowing system (WBS), pembentukan ketentuan internal terkait tata kelola yang baik OJK, strategi anti kecurangan OJK dan Sistem Manajemen Anti Penyuapan (SMAP).

Hidayat menyebutkan kalau dengan SMAP, OJK berusaha untuk menempatkan dirinya dengan standar nasional yang ada terkait dengan sistem manajemen anti penyuapan.

Untuk diketahui, Hidayat Prabowo merupakan Calon Ketua Dewan Audit merangkap Anggota DK OJK, bersaing dengan Sophia Issabella Watimena.