Bursa DK OJK

Masih Rapuh, Begini Cara Doddy Zulverdi Benahi Pasar Modal RI

Lidya Julita Sembiring, CNBC Indonesia

07 April 2022 13:21

Foto: Doddy Zulverdi (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Uji kelayakan calon anggota Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (DK-OJK) masih berlangsung di Ruang Rapat Komisi XI DPR RI. Ada enam calon yang akan mengikuti tes pada hari ini.

Salah satunya adalah Doddy Zulverdi yang mengikuti tes untuk posisi Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal.

Dalam paparannya di depan anggota dewan, Doddy melihat hingga saat ini masih banyak permasalahan yang dihadapi oleh sektor keuangan sehingga perlu kebijakan atau regulasi untuk memperkuat agar dapat mendukung pemulihan ekonomi serta melindungi konsumen.

Foto: Paparan Doddy Zulverdi (Tangkapan layar)
Paparan Doddy Zulverdi (Tangkapan layar)

Oleh karenanya ia akan fokus untuk membangun sistem keuangan Indonesia yang seimbang dan terintegrasi sehingga lebih stabil dan mampu menjalankan fungsi intermediasi secara lebih optimal.

"Misalnya hubungan kelembagaan dan mekanisme kerja di internal OJK yaitu antara regulator atau pengawas di masing-masing kompartemen perlu lebih disinergikan secara end to end," ujarnya, Kamis (7/4/2022).

Foto: Paparan Doddy Zulverdi (Tangkapan layar)
Paparan Doddy Zulverdi (Tangkapan layar)

Ia melihat bahwa ada dua permasalahan dalam sektor keuangan tanah air. Pertama struktur keuangan yang tidak seimbang dan kedua adalah tingkat kedalaman pasar keuangan yang masih dangkal.

Permasalahan ini jika tidak diatasi maka akan membuat Indonesia rentan terhadap berbagai guncangan. Terutama yang berasal dari global.

"Dua masalah ini mengalami dampak lanjutan yang membuat sistem keuangan kita rentan terhadap shock baik dalam dan luar negeri hingga fungsi mediasi tidak optimal yang menyebabkan kebutuhan pembiayaan," kata dia.

Foto: Paparan Doddy Zulverdi (Tangkapan layar)
Paparan Doddy Zulverdi (Tangkapan layar)

Dengan kondisi ini, maka ia bertujuan untuk memperbaiki permasalahan tersebut. Sinergi dengan kelembagaan lainnya akan diperkuat.

"Kalau penguatan peran untuk mendorong fungsi mediasi dimaksimalkan, maka OJK dapat memperkuat dengan kerjasama dengan sektor lain. Jika stabil dan imbang, resiko dilema antara kebijakan moneter fiskal dan sektor keuangan akan mengecil," pungkasnya.