Ingin Dapat THR dari Emiten? Tinggal Pilih Mau yang Mana

Putra, CNBC Indonesia
07 April 2022 07:55
Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks IDX High Dividend 20 tercatat menguat 11,04% sepanjang tahun 2022 ini. Return yang diberikan indeks saham dengan dividen tinggi ini bahkan lebih besar dari Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang memberikan gain sebesar 7,94%.

Selain karena faktor diversifikasi, faktor penguatan kinerja keuangan dari emiten penghuni indeks ini juga mengalami perbaikan di sepanjang tahun 2021. Sebanyak 12 dari 20 emiten konstituen indeks telah merilis laporan keuangan tahunannya untuk periode 2021.

Dari 12 emiten yang sudah merilis laporan keuangan tersebut ada 11 yang melaporkan kenaikan laba bersih di tahun 2021 seiring dengan terjadinya pemulihan ekonomi. Hanya satu emiten yang melaporkan terjadinya penurunan laba bersih yakni PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR).

Sementara itu, laba bersih dari 11 perusahaan lain tumbuh dobel digit di tahun lalu. Bahkan emiten yang memiliki portofolio bisnis di sektor komoditas mencatatkan kenaikan laba yang fantastis lebih dari 50%.

Emiten-emiten ini adalah PT Adaro Energi Indonesia Tbk (ADRO), PT Bukit Asam Tbk (PTBA) dan PT United Tractors Tbk (UNTR). Laba bersih atribusian ketiga perusahaan tersebut masing-masing naik 533%, 229% dan 72% secara year on year (yoy).

Memang, belum semua emiten anggota indeks ini memutuskan untuk membagikan dividen kepada pemegang saham dengan nominal tertentu. Namun investor tentu dapat berharap mendapatkan kenaikan dividen dari saham-saham tersebut dengan asumsi dividend payout ratio (DPR) tetap.

Di sisi lain, ada 6 emiten yaitu 5 dari sektor perbankan dan 1 sektor komoditas yang sudah memfinalisasi kebijakan pembagian dividennya. Secara rata-rata, keenam emiten ini membagikan dividen tunai sebesar 58% dari laba bersihnya.

Kendati beberapa emiten sudah lewat tanggal cum date, tetapi jika menggunakan harga penutupan kemarin, rata-rata yield yang ditawarkan mencapai 5,8% sebelum dipotong PPh 10%. Ini baru dari dividen saja belum dari capital gain di mana saham-saham big bank mencatatkan uptrend di sepanjang 2022.

Dividen terbesar dibagikan oleh PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) yang membagikan Rp 26,4 triliun sebagai dividen sedangkan dividen per saham terbesar dibagikan oleh perusahaan tambang batu bara PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) yang memberikan dividen senilai Rp 1.218/saham interim dan tunai Rp 3.040/saham.

Secara total ITMG telah membagikan dividen senilai Rp 4.258/saham untuk tahun buku 2021 dan memberikan yield tertinggi yakni 15% dengan kenaikan dividen fantastis sebesar 798% dibanding tahun buku 2020. Sebagai informasi, laba bersih ITMG melesat sampai 12x di tahun 2021.

Berikut adalah daftar emiten saham penghuni Indeks IDX High Dividend 20 yang sudah melakukan finalisasi kebijakan bagi hasil atas labanya untuk tahun buku 2021.

Emiten

DPS 2021

DPR 2021

Harga

Yield

Keterangan

DPS 2020

Change

ADMF

607

50%

8725

7.0%

Tunai

1055

-42%

BBCA

145

57%

7750

1.9%

Tunai

107

36%

BBNI

146

25%

8150

1.8%

Tunai

44

232%

BBRI

174

85%

4600

3.8%

Tunai

99

76%

BMRI

361

60%

7675

4.7%

Tunai

220

64%

ITMG

4258

70%

27625

15.4%

Tunai

474

798%

Lantas bagaimana dengan prospek 14 emiten penghuni IDX High Dividend 20 lainnya? Nilai median laba bersih perusahaan-perusahaan ini baik yang sudah rilis laporan keuangan maupun dengan metode annualisasi atau disetahunkan, tumbuh 23%.

Apabila diasumsikan mereka akan membagikan DPR yang sama dengan tahun lalu maka yield yang ditawarkan dengan patokan harga penutupan kemarin mencapai 0,8-9,8% dengan rata-rata yield 4,2% sebelum PPh 10%.

Yield yang diperoleh tersebut bahkan masih jauh lebih tinggi dari rata-rata suku bunga deposito 12 bulan yang memberikan rate 4% dan dikenakan PPh 20%. Sekali lagi, ini belum memperhitungkan keuntungan lain dari apresiasi harga sahamnya.

Berikut daftar emiten dengan laba bersih dalam satuan triliun dan asumsi dividen yang diperoleh dengan asumsi rasio pembagian dividen (dividend payout ratio/DPR) sama dengan tahun lalu.

Emiten

Laba-21

Laba-20

Change

DPR

Share O/S

DPS

Harga

Yield

Keterangan

ADRO

13.3

2.1

533%

38.0%

0.032

158

3070

5.1%

ANTM

2.3

1.1

109%

35.0%

0.024

34

6100

0.5%

Annualized

ASII

20.2

16.2

25%

9.0%

0.041

45

7000

0.6%

CPIN

3.6

3.8

-5%

48.0%

0.016

105

5575

1.9%

Annualized

HEXA

0.55

0.37

49%

100.0%

0.001

655

5900

11.1%

HMSP

7.4

8.6

-14%

98.0%

0.116

62

910

6.9%

Annualized

INDF

7.2

6.5

11%

38.0%

0.009

311

6100

5.1%

Annualized

KLBF

3.1

2.7

15%

59.0%

0.047

39

1595

2.4%

Annualized

MPMX

0.43

0.118

263%

100.0%

0.005

96

1065

9.0%

Annualized

PTBA

7.9

2.4

229%

36.0%

0.012

247

3490

7.1%

TLKM

25.2

20.8

21%

80.0%

0.099

203

4430

4.6%

Annualized

TOWR

3.4

2.8

21%

50.0%

0.051

33

1020

3.3%

Annualized

UNTR

10.3

6

72%

40.0%

0.004

1114

27450

4.1%

UNVR

5.8

7.2

-19%

43.0%

0.038

65

3600

1.8%

Tercatat yield terbesar kemungkinan dihasilkan oleh PT Hexindo Adiperkasa Tbk (HEXA) yang tahun lalu membagikan super dividen 183%. Apabila diasumsikan tahun ini HEXA akan membagikan dividen seluruh laba bersihnya sebagai dividen alias 100% DPR maka imbal hasil yang diperoleh mencapai 11%.

Dengan prospek pertumbuhan laba yang lebih baik, diharapkan pembagian dividennya pun akan naik dan memberikan imbal hasil yang menarik. Dividen yang diberikan bisa menjadi tambahan income selain THR apalagi jika diumumkan pada periode Ramadhan ini.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(trp)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pasca libur Lebaran, IHSG Rontok 4,42% ke Bawah 7.000

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular