
Juragan Sawit yang Sabar Ya, Harga CPO Hari Ini Turun Tipis

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga minyak sawit mentah (Crude Palm Oil/CPO) turun tipis di sesi pembukaan perdagangan pada hari ini, Rabu (6/4/2022). Padahal, harga CPO kemarin ditutup lebih tinggi mencapai MYR 5.915/ton.
Mengacu pada data kepada Refinitiv, pukul 08:30 WIB harga CPO dibanderol di level MYR 5.867/ton atau turun 0,81%.
Harga CPO berhasil naik 52,59% secara tahunan, tapi, harga masih drop 1,06% secara mingguan dan anjlok 11,45% secara bulanan.
Wang Tao, Analis Komoditas Reuters, menilai bahwa harga CPO hari ini akan menguji titik resistance di MYR 5.966/ton, penembusan di atas dapat menyebabkan kenaikan ke MYR 6.104/ton.
Penembusan di bawah MYR 5.855/ton, akan mengindikasikan tren turun yang berkelanjutan hingga ke titik target MYR 5.606/ton.
![]() |
Kemarin, harga CPO sempat melonjak 4,5% yang menjadi persentase kenaikan terbesar sejak bulan lalu, karena kegelisahan atas pasokan minyak nabati dan komoditas lainnya yang terhambat sebagai dampak dari perang Rusia-Ukraina.
Sementara itu, adanya rencana Amerika Serikat (AS) dan Eropa untuk merencanakan sanksi baru terhadap Rusia, ikut menambah kekhawatiran atas pasokan minyak biji bunga matahari. Sehingga, CPO menjadi pilihan lebih menarik untuk bahan baku biodiesel.
Di Eropa, harga minyak sawit dibanderol sekitar US$ 15 dan US$ 35 per ton lebih tinggi setelah minyak sawit berjangka Malaysia ditutup naik kemarin.
Krisis pasokan minyak biji bunga matahari menimbulkan spekulasi bahwa negara-negara Eropa akan beralih ke minyak CPO sebagai alternatif.
Selain itu, penjualan minyak nabati oleh petani di India melambat dan krisis pasokan minyak biji bunga matahari dari Ukraina meningkat, dapat memaksa importir minyak nabati terbesar di dunia itu, untuk meningkatkan pembelian CPO atau minyak kedelai sebagai alternatif.
Analis Reuters memprediksikan jika India perlu mengimpor lebih dari satu juta ton minyak nabati setiap bulan.
Pada perkembangan lain, ekspor CPO di Malaysia untuk periode 1-5 April 2022 turun 45% dari pekan lalu dan menjadi 107.980 ton, jika mengacu pada data Diler Kargo Intertek Testing Services.
Prediksi bahwa permintaan CPO akan naik di Eropa dan di India karena perang di Ukraina, serta pasokan CPO yang menurun di Malaysia, akan membuat harga CPO tetap berada di kisaran MYR 5.000 - 6.000-an/ton.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aaf/vap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Malaysia Diterpa Krisis, Harga CPO Terkoreksi Tipis