
IHSG Lanjut Menguat, Duo Saham Adaro Dominasi Transaksi

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bertahan di teritori positif pada penutupan perdagangan sesi pertama Selasa (5/4/2022), di tengah optimisme investor asing yang terus memburu saham perbankan, teknologi, dan komoditas.
Menurut data PT Bursa Efek Indonesia, indeks acuan utama bursa nasional tersebut berakhir menguat 7,16 poin (+0,1%) ke 7.123,376 pada penutupan sesi pertama. Sebanyak 271 saham menguat, 233 lain melemah, dan 170 sisanya flat.
Dibuka naik 0,09% atau 6,7 poin ke 7.122,914, IHSG hanya langsung menyentuh level tertinggi hariannya pada 7.142,524 pukul 09:00 WIB. Selepas itu, indeks cenderung tertekan dan bergerak volatil dengan level terendah harian pada 7.110,111 pukul 10:12 WIB.
Nilai perdagangan tercatat sebesar Rp 7 triliunan dengan melibatkan 15 miliaran saham yang berpindah tangan sebanyak 837 ribuan kali. Investor asing masih setia mencetak pembelian bersih (net buy), kali ini senilai Rp 343,84 miliar di pasar reguler.
Saham yang mereka buru terutama PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) dan PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK) dengan nilai pembelian bersih masing-masing sebesar Rp 74,2 miliar dan Rp 63,2 miliar. Keduanya bergerak berlawanan arah di mana BBRI melemah 0,43% ke Rp 4.680 sementara EMTK naik 4,33% ke Rp 2.650/saham.
Sebaliknya, saham yang mereka lego adalah PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) dan PT Adaro Minerals Indonesia Tbk (ADMR) dengan nilai penjualan bersih masing-masing sebesar Rp 15,1 miliar dan Rp 15 miliar. Keduanya tertekan masing-masing sebesar 4,45% ke Rp 1.610 dan 0,84% ke Rp 2.350/unit.
Namun, transaksi terbesar dibukukan dua Adaro, yakni ADMR dan PT Adaro Energy Tbk (ADRO), dengan nilai perdagangan masing-masing sebesar Rp 350,6 miliar dan Rp 327,2 miliar. PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) menyusul dengan total nilai perdagangan Rp 287,4 miliar.
Penguatan terjadi setelah JP Morgan dan Goldman Sach kemarin mengafirmasi optimisme pasar mengenai aset saham nasional dengan memilih merekomendasikan saham Indonesia dan Singapura karena dinilai memanfaatkan momentum pemulihan ekonomi global.
Bagi investor saham, saat ini menjadi momentum yang tepat untuk ambil posisi terlebih dahulu di pasar, membeli saham-saham yang harganya belum mencerminkan pemulihan yang ada. Khususnya, sektor perbankan, komoditas, dan teknologi.
Sektor perbankan Indonesia menurut kedua lembaga tersebut mampu pulih dengan cepat setelah sempat terdampak dari pandemi Covid-19, menunjukkan efektivitas program restrukturisasi selama masa pandemi.
Ketiga, bank investasi asing tersebut menyambut positif bermunculannya perusahaan ekonomi digital yang masuk ke bursa Indonesia. Senin kemarin, emiten pengembang PT Wir Asia Tbk (WIRG) mencatatkan sahamnya perdana di bursa, dan harga sahamnya meroket hingga 34,5%. PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk bakal menyusul dalam waktu dekat.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ags/ags)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Saham Bank Diburu, IHSG Awet Menghijau Hingga Closing Sesi 1