Morgan Stanley Saran Investor Cari Perlindungan, Ada Apa?

Tim Riset, CNBC Indonesia
05 April 2022 11:20
Morgan Stanley
Foto: Morgan Stanley (REUTERS)

Jakarta, CNBC Indonesia - Rebound baru-baru ini di pasar ekuitas diprediksi akan berumur pendek, hal ini diungkapkan oleh Morgan Stanley salah satu bank investasi paling vokal menyuarakan bearish market di Wall Street hari Senin (4/4) kemarin. Untuk itu Morgan Stanley menyarankan investor untuk mencari perlindungan di obligasi karena pertumbuhan ekonomi melambat.

"Reli pasar bearish telah berakhir," tulis Kepala Strategi Ekuitas AS Morgan Stanley Michael Wilson dalam sebuah catatan kepada klien, dilansir Bloomberg.

"Itu membuat kami lebih konstruktif pada obligasi daripada saham dalam waktu dekat karena kekhawatiran pertumbuhan menjadi pusat perhatian - karenanya kami menggandakan bias defensif."

Argumen utama Wilson adalah bahwa ekonomi sedang menuju perlambatan yang tajam, karena "permintaan yang berbalik arah dari stimulus fiskal tahun lalu, hancurnya permintaan akibat harga tinggi, lonjakan harga makanan dan energi dari perang.

"Kondisi ekonomi makro yang kurang menarik ini diproyeksi Wilson akan menjadi semakin sulit untuk diabaikan oleh investor, karena dapat menggerogoti keuntungan perusahaan.

Terlepas dari kekhawatiran bahwa perang berkecamuk di Ukraina dan sanksi berikutnya yang menargetkan salah satu landasan pasokan komoditas global akan memperburuk tekanan inflasi, ekuitas AS dan Eropa mengalami rebound bulan lalu dan berhasil memangkas kerugian kuartalan.

Atas kondisi tersebut, Wilson dan timnya telah menyarankan investor untuk menjual hasil keuntungan dari reli, dengan alasan bahwa reli itu tidak memiliki nafas yang panjang.

Pandangan bearish Morgan Stanley sangat kontras dengan anggapan yang dianut tim JPMorgan Chase & Co yang terus-menerus menyerukan tren bullish di pasar ekuitas. JP Morgan menyebutkan kekhawatiran terkait pertumbuhan terlalu berlebihan.

"Geopolitik tetap menjadi wildcard, tetapi kami tidak melihat risiko fundamental pasar ekuitas menjadi bearish seperti yang sedang digambarkan saat ini," tulis ahli strategi JPMorgan yang dipimpin oleh Mislav Matejka dalam sebuah catatan.

Sementara Wilson dari Morgan Stanley semakin mempertegas posisinya akan rekomendasi untuk saham-saham defensif, Matejka dan rekan-rekannya mengatakan saham defensif tradisional "tidak memiliki [kemampuan] untuk melambung di luar dislokasi geopolitik," dan menyarankan underweight.

Pada awal tahun, Wilson memiliki target pertumbuhan akhir tahun terendah untuk indeks S&P 500 dari semua ahli strategi ekuitas yang disurvei oleh Bloomberg.

Pandangan bearish ini juga dikemukakan pada tahun 2021 lalu, yang mana kemudian dia akui "salah," di tengah reli cepat dan panjang yang mendorong tiga indeks utama AS mencetak rekor kenaikan.


(fsd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Alasan Morgan Stanley Turunkan Peringkat Saham RI Jadi Underweight

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular