PP Presisi Kantongi Kontrak Rp 1 T di Kuartal I-2022

Eqqi Syahputra, CNBC Indonesia
Senin, 04/04/2022 13:34 WIB
Foto: Dok PT PP Presisi

Jakarta, CNBC Indonesia - PT PP Presisi Tbk mengantongi kontrak baru senilai Rp 1 triliun di tiga bulan pertama 2022. Angka ini meningkat secara signifikan sebesar 26% secara year on year (yoy) dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 444,1 miliar. 

Adapun kontrak baru itu didapatkan dari mining development Proyek Weda Bay sebesar Rp 222,5 miliar, Revitalisasi Bandara Halim Rp 46,7 miliar, KA Sumut Binjai Rp 85,8 miliar dan entitas anak PT LMA pada proyek Basic Engineering Design Road Hauling sebesar Rp 72,6 miliar.

Direktur Utama PT PP Presisi Rully Noviandar mengatakan, semua proyek tersebut merupakan proyek jasa pertambangan nikel dan proyek civil work yang pihaknya kerjakan secara baik dari PP Presisi maupun dari PT LMA.


Sedangkan berdasarkan lini bisnis kontrak baru sampai dengan Maret 2022 diperoleh dari lini bisnis civil work Rp 392,4 miliar (naik 38,4%), mining services Rp 538,2 miliar (52,67%), structure work Rp70,7 miliar (6,92%), production plant dan rental heavy equipment Rp 20,6 miliar (2,01%).

"Sampai dengan Maret 2022, kontrak baru dari external mendominasi perolehan kontrak baru dengan kontribusi sebesar 95% berasal dari non PP group dan 4% dari group," ujar Rully dalam keterangan tertulis, Senin (4/4/2022).

Dia menambahkan, dengan dominasi perolehan kontrak baru yang didapat, hal ini membuat positioning Perseroan sebagai main contractor dari konstruksi sipil maupun jasa pertambangan meningkat.

Dengan angka yang kompetitif tersebut, Rully optimis pihaknya mampu mencapai target 2022 dengan menjadikan jasa pertambangan sebagai kontributor utama kinerja Perseroan. Recurring income dari bisnis ini juga diyakininya turut menunjang cash flow.

Selain berfokus pada perolehan kontrak baru, PT PP Presisi juga berfokus pada progress kinerja, baik di pekerjaan sipil maupun jasa pertambangan, yang tercermin dalam perolehan kontrak baru secara berkesinambungan pada mining development Proyek Weda Bay.

"Perseroan akan terus berupaya dalam perolehan kontrak baru bahkan melebihinya dengan berfokus pada sektor pertambangan nikel dan proyek strategis nasional secara terintegrasi," pungkas Rully.


(bul/bul)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Sinyal Lesunya Ekonomi RI, Kredit Perbankan Melambat Lagi