Harga Timah Drop, China Jadi 'Biang Kerok'!

Robertus Andrianto, CNBC Indonesia
Jumat, 01/04/2022 15:55 WIB
Foto: Timah solder. Ist

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga timah dunia turun pada perdagangan hari ini karena aktivitas manufaktur China yang melambat di tengah gempuran kasus Covid-19.

Pada Jumat (4/2/2022) pukul 13:45 WIB harga timah dunia tercatat US$ 42.550/ton, turun 0,84% dibandingkan harga penutupan kemarin.


Aktivitas manufaktur China melambat pada bulan Maret, karena permintaan yang merosot akibat karantina wilayah atau lockdown. Selain itu, meningkatnya biaya bahan baku yang disebabkan oleh krisis Ukraina menambah beban bagi perusahaan-perusahaan yang sudah menderita gangguan rantai pasokan yang berkepanjangan.

Data dari pemerintah China pagi ini menunjukkan Purchasing Managers' Index (PMI) manufaktur bulan Maret sebesar 49,5, turun dari bulan sebelumnya 50,2 dan lebih rendah dari prediksi ekonomi sebesar 49,7. PMI manufaktur menggunakan angka 50 sebagai ambang batas. Di bawahnya berarti kontraksi sementara di atas 50 artinya ekspansi.

"Kehadiran Covid-19 yang berkelanjutan meskipun vaksinasi diperkirakan akan terus berdampak pada sisi penawaran dan permintaan untuk logam dasar tahun ini, dengan negara-negara yang mempraktikkan toleransi nol, seperti China, paling berisiko," kata Natalie Scott -Gray, analis senior di broker StoneX.

Melemahnya manufaktur China membuat ekspektasi permintaan timah dunia menyusut. Sebab China adalah konsumen timah terbesar di dunia dengan konsumsi 216.200 ton pada tahun 2020, melansir Statista. Sehingga permintaan dari China memiliki pengaruh terhadap laju harga timah.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(ras/ras)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Tarif Royalti Naik, Investasi ke Industri Timah Banyak Tertunda