
Penuh Lika-Liku, Rupiah Masih Cukup Oke di Kuartal I-2022

The Fed sesuai dengan prediksi pasar menaikkan suku bunga sebesar 25 basis poin menjadi 0,25% - 0,5% pada pertengahan Maret lalu.
Tidak hanya itu, The Fed di bawah pimpinan Jerome Powell mengindikasikan akan menaikkan suku bunga 6 kali lagi di tahun ini, artinya di setiap pertemuan akan selalu terjadi kenaikan sebesar 25 basis poin, sehingga di akhir 2022 menjadi 1,75% - 2%.
Tetapi setelahnya, banyak pejabat elit The Fed yang angkat suara tentang kemungkinan kenaikan suku bunga lebih agresif lagi guna meredam kenaikan inflasi.
Presiden The Fed San Francisco Mary Daly dan Presiden The Fed Cleveland Loretta Mester membuka ruang kenaikan suku bunga sebesar 50 basis poin di bulan Mei.
Presiden The Fed St. Louis, James Bullard menjadi yang paling bullish. Bullard pada pekan lalu sebenarnya memilih kenaikan sebesar 50 basis poin, dan menginginkan di akhir tahun nanti suku bunga mencapai 3%.
Pamungkas, Jerome Powell juga menyatakan kesiapannya untuk bertindak lebih agresif.
"Kami akan melakukan langkah-langkah yang diperlukan untuk memastikan stabilitas harga. Secara khusus, jika kami menyimpulkan kenaikan suku bunga lebih dari 25 basis poin tepat dilakukan, kami akan melakukannya. Dan jika kami memutuskan perlu melakukan pengetatan di luar dari kebiasaan yang normal, kami juga akan melakukannya," kata Powell sebagaimana dilansir CNBC International, Senin (22/3/2022).
Agresivitas tersebut membuat yield obligasi (Treasury AS) naik, yang akhirnya memicu capital outflow dari pasar obligasi Indonesia. Berdasarkan data dari Direktorat Jenderal Pengelolaan dan Pembiayaan Risiko (DJPPR) aliran modal keluar dari pasar obligasi sekunder nyaris Rp 39 triliun sepanjang kuartal I-2022.
Hal tersebut membuat rupiah tertekan, tetapi masih mampu diimbangi inflow di pasar saham dan beberapa faktor positif lainnya yang membuatnya cukup stabil di 3 bulan pertama tahun ini. Hal ini tentunya menjadi modal bagus mengarungi tahun 2022.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(pap/pap)[Gambas:Video CNBC]
