Awal Kuartal Kedua, IHSG Dibuka Hijau Tipis Masih di 7.000-an
Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka flat di level 7.071,44 pada perdagangan perdana kuartal II-2022, Jumat (1/4/2022).
IHSG terpantau masih menguat 0,11% di level 7.080,93 pada 09.15 WIB. Namun inflow asing terus berlanjut dengan net buy sebesar Rp 125,4 miliar di pasar reguler.
Saham yang paling banyak diborong asing adalah saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) dan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dengan net buy masing-masing Rp 46,3 miliar.
Sedangkan saham yang paling banyak dilepas asing adalah saham PT Sido Muncul Tbk (SIDO) dan PT Telkom Indonesia (TLKM) dengan net sell masing-masing Rp 1 miliar.
IHSG juga menutup kuartal I dengan kinerja yang baik. Sejak awal tahun hingga kemarin, IHSG tercatat memberikan return sebesar 7,44% dan menjadi runner up di kawasan Asia Pasifik.
IHSG hanya kalah dengan indeks saham acuan Filipina yang sukses menguat 9,55% di kuartal I tahun ini.
Pasar saham AS terkoreksi tajam dengan penurunan lebih dari 1,5% dini hari tadi. Inflasi inti PCE AS dilaporkan naik 5,4% secara tahunan pada bulan Februari 2022.
Harga minyak mentah dunia juga melorot setelah Presiden AS Joe Biden mengatakan bahwa AS akan mulai mengeluarkan minyak dari cadangan yang mereka miliki atau yang dikenal dengan Strategic Petroleum Reserves.
Pergerakan indeks saham global, imbal hasil surat utang negara hingga harga komoditas seperti minyak masih akan menjadi sentimen penggerak pasar untuk perdagangan hari ini.
Dari dalam negeri, Markit melaporkan indeks PMI manufaktur Indonesia terpantau masih tetap ekspansif di bulan Maret 2022 tercermin dari posisinya di 51,3 atau lebih tinggi 0,1 poin dari bulan sebelumnya.
Hari ini juga akan ada rilis data inflasi dari Badan Pusat Statistik. Jelang puasa inflasi diperkirakan meningkat lebih dari 2,5% di bulan Maret 2022 seiring dengan meningkatnya berbagai harga bahan pangan termasuk minyak goreng.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(trp/vap)