Breaking News: Harga Minyak Jatuh Nyaris 7%!

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
01 April 2022 08:05
Suasana antrian pengemudi motor untuk mengisi BBM di SPBU Pertamina Kawasan Kuningan, Jakarta, Kamis (31/3/2022) Harga bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertamax dinilai sudah saatnya naik. (CNBC Indonesia/ Muhamaad Sabki)
Foto: SPBU Pertamina (CNBC Indonesia/ Muhamaad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga minyak dunia jatuh pada perdagangan pagi hari ini. Perkembangan di Amerika Serikat (AS) jadi pemberat bagi harga si emas hitam.

Pada Jumat (1/4/2022) pukul 07:15 WIB, harga minyak jenis brent berada di US$ 107,91/barel. Ambles 4,88% dari posisi penutupan perdagangan hari sebelumnya.

Sementara yang jenis light sweet atawa West Texas Intermediate (WTI) harganya US$ 100,28/barel. Ambrol 6,99%, nyaris 7%.

Sejumlah sumber membisikkan kepada Reuters bahwa pemerintah AS siap melepas cadangan minyak strategis. Tidak main-main, jumlahnya mencapai 180 juta barel. Jika terwujud, maka akan menjadi pelepasan cadangan minyak tertinggi dalam hampir 50 tahun terakhir.

AS adalah produsen minyak terbesar dunia. Jadi kalau Negeri Adikuasa sampai melakukan sesuatu, maka dampaknya pasti akan signifikan di pasar. Harga pasti bakal 'goyang'.

Selain itu, International Energy Agency juga dijadwalkan menggelar pertemuan pada hari ini. Serupa dengan AS, negara-negara anggota IEA juga akan melakukan pelepasan cadangan minyak untuk mengendalikan harga.

"Jumlah (pelepasan cadangan) belum diputuskan. Pertemuan ini akan membahas volume dan alokasi per negara," kata Juru Bicara Menteri Sekretaris Negara Selandia Baru, seperti dikutip dari Reuters.

crudeSumber: IEA, Reuters

Sejak serangan Rusia ke Ukraina, harga minyak melonjak tidak keruan. Bahkan harga komoditas ini sempat mencatat rekor baru.

Serangan ke Ukraina membuat Rusia dikenakan berbagai sanksi. Salah satunya adalah larangan ekspor minyak.

Padahal Rusia adalah satu produsen utama di pasar minyak dunia, di mana Negeri Beruang Merah memasok sekira 14% dari total kebutuhan dunia. Ekspor Rusia berkisar antara 4-5 juta barel/hari.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(aji/aji)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pasokan Libya Bikin Panas Harga Minyak

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular