Sentimen Pasar Beragam, Harga SBN Ditutup Mixed

Chandra Dwi Pranata, CNBC Indonesia
Kamis, 31/03/2022 18:49 WIB
Foto: Sun, Ilustrasi Oligasi

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga obligasi pemerintah atau Surat Berharga Negara (SBN) ditutup bervariasi pada perdagangan Kamis (31/3/2022), di mana sikap investor cenderung beragam menanggapi sentimen pasar global pada hari ini.

Di SBN bertenor 1, 3, 10, dan 30 tahun, investor memburunya ditandai dengan turunnya imbal hasil (yield) dan kenaikan harga. Sebaliknya, SBN berjatuh tempo 5, 15, 20, dan 25 tahun cenderung dilepas oleh investor, ditandai dengan naiknya yield dan melemahnya harga.

Sementara itu, yield SBN berjatuh tempo 10 tahun yang merupakan SBN acuan negara kembali melemah 0,2 bp ke level 6,749%.


Yield berlawanan arah dari harga, sehingga turunnya yield menunjukkan harga obligasi yang sedang menguat, demikian juga sebaliknya. Satuan penghitungan basis poin setara dengan 1/100 dari 1%.

Investor di pasar obligasi pemerintah RI cenderung merespons beragam dari konflik Rusia-Ukraina yang masih berlangsung hingga hari ini. Meski diskusi damai antar keduanya terus dilakukan namun belum membuahkan hasil.

Pada Selasa lalu, Rusia mengatakan akan mengurangi pasukan militernya di beberapa lokasi di Ukraina. Namun, beberapa negara termasuk Amerika Serikat (AS) dan Inggris masih skeptis terhadap janji Rusia. Penyerangan Rusia ke Ukraina juga masih berlangsung kemarin.

Sementara itu, yield obligasi pemerintah AS (US Treasury) mulai mengalami penurunan dan sudah terlepas dari fenomena inversi (inverted) yield pada hari ini.

Dilansir dari CNBC International, yield Treasury bertenor 10 tahun kini berada di level 2,312%, turun sebesar 4,6 bp. Sedangkan yield Treasury berjatuh tempo 2 tahun melemah 5,4 bp ke level 2,274%.

Sementara itu, yield Treasury bertenor 30 tahun turun 2,2 bp ke level 2,458%, dan yield Treasury berjatuh tempo 5 tahun berkurang 4,6 bp ke level 2,39%.

Meski Treasury tenor 2 dan 10 tahun sudah kembali normal, tetapi untuk yield Treasury tenor 5 dan 30 tahun masih membentuk kurva inversi pada hari ini.

Data indeks PCE (personal consumption expenditure) AS periode Februari 2022 akan dirilis pada hari ini pukul 08:30 waktu AS atau pukul 19:30 WIB.

Meningkatnya inflasi, diperparah oleh perang Rusia-Ukraina telah menimbulkan kekhawatiran bahwa hal ini dapat membebani pertumbuhan ekonomi Negeri Paman Sam.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(chd/vap)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Modal Pasar Saham & SBN Tarik Investor Saat Iran-Israel Panas