Laba GGRM Merosot 26,7% Pada 2021, Jumlah Perokok Berkurang?
Jakarta, CNBC Indonesia - Laba bersih emiten rokok PT Gudang Garam Tbk (GGRM) tercatat turun 26,7% dari Rp 7,6 triliun pada 2020 menjadi Rp 5,6 triliun pada 2021.
Seiring dengan itu, perolehan laba per saham juga turun dari Rp 3.975 pada 2020 menjadi Rp 2.913 pada 2021. Namun, perseroan belum merinci penyebab turunnya laba.
Berdasarkan laporan keuangan yang dirilis Kamis (31/3/2022), padahal Gudang Garam mencatat kenaikan pendapatan.
Pendapatan Gudang Garam hingga akhir 2021 tercatat naik 9% dari Rp 114,48 triliun pada 2020 menjadi Rp 124,88 triliun pada 2021.
Meski demikian, beban pokok penjualan juga ikut terkerek 13,9% dari Rp 97 triliun pada 2020 menjadi Rp 110,6 triliun pada tahun lalu.
Sepanjang tahun lalu, perseroan berhasil menekan beban bunga hingga 80,4% menjadi Rp 74,9 miliar, dari tahun sebelumnya sebesar Rp 382,7 miliar.
Jika dirinci untuk kontribusi pendapatan perseroan, ekspor mencapai Rp 1,8 triliun sedangkan penjualan domestik masih mendominasi dengan kontribusi mencapai Rp 123,08 triliun.
Berdasarkan jenisnya, penjualan sigaret kretek mesin menjadi kontributor utama dengan membukukan penjualan Rp 114,54 triliun.
Selanjutnya secara berurutan, berasal dari penjualan sigaret kretek tangan Rp 8,55 triliun, kertas karton Rp 1,6 triliun, lainnya Rp 165,68 miliar, dan rokok klobot Rp 19,3 miliar.
(vap/vap)