Kalau BUMN Rugi, Negara Juga Rugi, Pak Erick?
Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri BUMN Erick Thohir mengungkap besarnya peran BUMN untuk perekonomian Indonesia. Hal ini dia utarakan saat mengisi Kuliah Umum Universitas Hasanuddin, dikutip Rabu (30/3/2022).
Menurutnya, perekonomian Indonesia bisa saja tetap terjaga atau justru turut hancur ketika BUMN rugi. Hal ini tergantung dari kondisi BUMN yang ada.
"Karena di dalam usaha itu kita biasa dari 10 yang kita usahakan, biasanya dalam usaha yang berhasil paling 3. Tapi dipastikan yang 3 itu bisa menutup kerugian yang 7. Kalau ternyata dari 10 gagal semua berarti bukan pengusaha, jadi profesional saja," kata Erick.
Dia berkata, sejak 2 tahun terakhir Kementerian BUMN sedang berbenah untuk memperbaiki kualitas perusahaan pelat merah. Buktinya, kini jumlah BUMN berkurang dari 108 menjadi 41.
Kemudian, Erick berkata setiap BUMN yang ada kini memiliki model bisnis masing-masing. Hal ini dilakukan agar BUMN makin berdaya saing.
"Kita bangun bisnis model masing-masing BUMN agar bisa bersaing karena BUMN 1/3 kekuatan ekonomi Indonesia. Contoh, BSI didirikan karena selama sejarah Indonesia kita tak pernah punya bank syariah besar. Menggabungkan BRI Syariah, BNI Syariah, Mandiri Syariah, dan jadi bank nomor 7 terbesar dengan nilai aset Rp 265 triliun sekarang. Waktu awal masih Rp 235 triliun," katanya.
Ekosistem BUMN yang dibangun kini diperkuat dengan nilai bernama AKHLAK. Menurut Erick, 41 BUMN yang ada kini harus bagus SDM-nya.
"Kita harapkan di semua BUMN harus bisa ciptakan SDM produktif dan baik sesuai standar transformasi. Kampanye AKHLAK terus kita jalankan. Sekarang core values Kementerian BUMN ini dipakai oleh semua kementerian. Salah satu titik yang akan melemahkan kita adalah SDM. Pembangunan SDM dan karakter bangsa adalah suatu keharusan," ujarnya.
(vap/vap)