Rusia-Ukraina Mau Damai, Harga Perak Ambrol

Robertus Andrianto, CNBC Indonesia
30 March 2022 08:45
Ilustrasi Perak (Image by Walter Freudling from Pixabay)
Foto: Ilustrasi Perak (Image by Walter Freudling from Pixabay)

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga perak dunia sempat anjlok ke posisi terendah satu bulan di US$ 23,95/ons. Namun akhirnya perak mampu menguat dan menutup perdagangan dengan turun tipis 0,04% di US$ 24,74/ons.

Pada Rabu (30/3/2022) pukul 7.55 WIB harga perak di pasar spot tercatat US$ 24,74/ons, stagnan dibandingkan posisi kemarin.

Perak turun karena ada tanda-tanda kemajuan dalam dialog damai Rusia dan Ukraina sehingga mengurangi permintaan untuk asetsafe haven.Moskow juga telah memutuskan untuk menghentikan aktivitas militernya di sekitar Kyiv dan Chernihiv di Ukraina.

"Kami melihat penurunan bebas dalam logam setelah potensi deeskalasi besar dari Rusia memberikan percikan besar untuk selera risiko dan optimisme bahwa kami dapat melihat potensi berakhirnya perang ini," kata Edward Moya, analis pasar senior di OANDA.

Di sisi lain, imbal hasil obligasi pemerintah Amerika Serikat (AS) tenor 10 tahun bertahan di level tinggi, yakni 2,39%. Sebab ekspektasi kenaikan suku bunga agresif oleh bank sentral The Federal Reserve/The Fed dalam upaya melawan inflasi yang memanas.

Perak sebagai aset safe haven sangat sensitif terhadap kenaikan suku bunga AS, karena meningkatkan biayaopportunitymemegang perak yang tidak memberikan imbal hasil.


(ras/ras)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Omicron Masih Jadi Momok, Harga Perak Naik

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular