Dolar AS Terlalu Perkasa, Harga Perak Tumbang

Robertus Andrianto, CNBC Indonesia
28 March 2022 08:43
Petugas menunjukkan cincin perak di pasar mas Cikini, Senin, 22/11. Harga perak dunia turun pada perdagangan ini di tengah kebimbangan antara potensi inflasi yang lebih tinggi dan sikap The Fed yang menahan suku bunga. Harga perak di pasar spot tercatat US$ 15,0200/troy ons, turun 0,12% . Pantauan CNBC Indonesia di lokasi. Harga perak terpantau stabil Di toko Bukit Mas, harga perak dijual per-ring seharga Rp700 ribu. Di Toko Yossi berlian perak dijual per gram seharga Rp200 ribu.  (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)
Foto: Ilustrasi Perhiasan Perak (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga perak dunia melemah pada perdagangan pagi hari ini karena mata uang dolar Amerika Serikat yang meningkat ke level tertinggi pekan lalu.

Pada Senin (28/9/2022) pukul 07.55 WIB harga dolar di pasar spot tercatat US$ 25,4/ons, turun 0,42% dibandingkan harga penutupan akhir pekan lalu.

Indeks dolar AS telah menguat selama tujuh hari berturut-turut dan saat ini berada di level US$ 98.91. Dolar telah diuntungkan dari statusnya sebagai tempat lindung nilai aset yang aman. Sementara itu, konflik di Ukraina telah mendorong ekspektasi The Fed akan menaikkan suku bunga lebih agresif.

Dalamdot plotĀ terbaru, sebanyak 10 anggota Komite Kebijakan Moneter (Federal Open Market Committee/FOMC) melihat suku bunga bisa dinaikkan hingga tujuh kali di tahun ini, sebanyak delapan anggota lainnya bahkan melihat bisa lebih dari itu.

Dengan kenaikan sebanyak tujuh kali, maka pada akhir tahun ini suku bunga akan berada di kisaran 1,75- 2%. The Fed akan melakukan enam kali lagi rapat kebijakan moneter pada 2022, artinya akan selalu ada kenaikan sebesar 25 basis poin di setiap pertemuan.

Powell dalam pidatonya di hadapan National Association for Business Economics mengatakan inflasi di AS yang tinggi bisa membahayakan pemulihan ekonomi. Powell menegaskan akan terus menaikkan suku bunga sampai inflasi bisa terkendali, bahkan tidak menutup kemungkinan kenaikan sebesar 50 basis poin.

Bank of America pada hari Jumat mengatakan pihaknya mengharapkan dua kenaikan masing-masing 50 bps pada pertemuan Juni dan Juli dengan "risiko" yang ditarik ke depan masing-masing ke Mei dan Juni.

Citi juga merevisi jalur kebijakan Fed lebih tinggi untuk kenaikan suku bunga, mengharapkan kenaikan 50 basis poin pada pertemuan Mei, Juni, Juli dan September tahun ini.

Kenaikan suku bunga AS yang lebih agresif bisa menekan peredaran dolar di pasar sehingga harganya pun meningkat. Hal ini jadi sentimen negatif bagi perak yang dibanderol dengan greenback karena membuatnya lebih mahal ketimbang mata uang lain.

Selain itu, suku bunga di AS naik akan memudarkan daya tarik perak sebagai aset tanpa imbal hasil. Kemudian, opportunity costberinvestasi perak juga akan mengalami peningkatan.


(ras)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Omicron Masih Jadi Momok, Harga Perak Naik

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular