Investor Lari ke Aset Aman, Mayoritas Kripto Hari Ini Lesu
Jakarta, CNBC Indonesia- Harga mayoritas kripto utama melemah pada perdagangan Sabtu (26/3/2022). Melansir data dari CoinMarketCap pada pukul 14:45 WIB, hanya Bitcoin dan USD Coin yang menguat dari 10 koin dengan market cap terbesar.
Bitcoin naik 1,02% ke level harga US$ 44.470,45/koin atau setara dengan Rp 638,82 juta/koin (kurs=Rp 14.365/US$). Sementara USD Coin menguat tipis 0,02% menjadi US$ 1 atau setara dengan Rp 14.365/koin.
Sedangkan sisanya terpantau lesu. Ethereum melemah 0,31% menjadi US$ 3.124/koin. Sedangkan Theter melemah tipis 0,01% menjadi US$ 1/koin. BNB dan XRP masing-masing turun 0,52% dan 0,83%. Diikuti Cardano yang turun 0,97%. Kemudian Avalanche merosot 1,06%.
Penurunan terbesar dialami oleh Solana dan Terra. Keduanya anjlok 2,6% pada perdagangan hari ini.
Harga Bitcoin cs mulai turun seiring lonjakan harga minyak mentah dunia yang menebar ketakutan inflasi. Aset berisiko mendapat tekanan dari investor yang lebih memilih aset safe haven untuk melindungi nilai aset mereka di tengah ketidakpastian ekonomi.
Kenaikan harga emas dunia akibat serangan Rusia ke Ukraina berujung pasokan minyak dunia yang terancam macet. Ini karena Rusia "dikucilkan" dari keuangan dunia sehingga banyak pedagang di berbagai negara menutup transaksi minyak dari Rusia karena takut terkena sanksi.
Beberapa analis memperkirakan harga kripto utama akan tetap tinggi dalam jangka pendek, menandakan bahwa reli bantuan cenderung akan terjadi dalam jangka pendek.
"Akan ada batas atas harga aset berisiko, tergantung pada seberapa besar kenaikan suku bunga [Federal Reserve]," kata Justin Chuh, trader di Wave Financial, dikutip dari CoinDesk.
Chuh juga menyebutkan bahwa beberapa trader belum memposisikan di harga terendah. Sebaliknya, trader telah melepaskan aset lindung nilai dan menjual kontrak volatilitas karena harga kripto sudah relatif lebih stabil.
(ras/vap)