Happy Weekend! Tapi Tidak Buat Emas...

Maesaroh & Maesaroh, CNBC Indonesia
25 March 2022 15:23
Pekerja menata perhiasan emas di toko emas Kawasan Pasar Ciputat, Tangerang Selatan, Jumat (11/3/2022). Harga emas dunia bergerak melemah pada perdagangan hari ini.  (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)
Foto: Ilustrasi Perhiasan Emas (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga emas kembali jatuh dan mengakhiri tren kenaikan dalam dua hari terakhir. Pada Jumat (25/3/2022) pukul 15:04 WIB, harga emas dunia di pasar spot berada di US$ 1.955,27/troy ons. Melemah 0,11%% dari hari sebelumnya.

Pada perdagangan Rabu dan Kamis kemarin emas sempat menguat. Pada Kamis emas ditutup pada level US$1.957.48/troy ons, naik 0,73% dibandingkan hari sebelumnya. 

Pada Jumat pagi, emas sempat bergerak positif ke level US$ 1.958,51/troy ons. Naik tipis 0,05% dari hari sebelumnya. Dalam sepekan, harga emas masih naik 1,79% point to point, dalam sebulan naik 3,58% dan meningkat 12,74% dalam setahun.



Wang Tao, analis pasar Reuters, mengatakan emas tengah menguji titik resistensi di level US$ 1.967.troy ons, ada peluang lebar emas akan bergerak di atas level tersebut dan bergerak menuju titik US$1.979/troy ons.

Tren kenaikan yang terjadi dari level rendahnya di US$ 1.894,70/troy ons telah melebar ke channel ketiga. Titik support emas sekarang ada di US$ 1.953, pergerakan di bawah level tersebut bisa membawa emas jatuh lebih dalam ke kisaran US$ 1.935-1.941/troy ons.

Pada Jumat pagi, emas sempat bergerak positif ke level US$ 1.958,51/troy ons. Naik tipis 0,05% dari hari sebelumnya. David Meger, direktur trading metal di High Ridge Futures, mengatakan panasnya konflik Rusia-Ukraina tidak mampu meredam isu kenaikan suku bunga The Fed. Tarik menarik antara ekspektasi kenaikan suku bunga acuan the Fed yang makin agresif dan situasi di Ukraina inilah yang membuat harga emas masih labil.

"Tekanan inflasi sebagai salah satu penentu pergerakan emas memang sangat kuat. Namun, ada satu faktor yang krusial di sini yakni apa yang terjadi di Ukraina. Kemungkinan kenaikan suku bunga tidak mampu menahan laju emas, " tutur Meger, seperti dikutip dari Reuters.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(mae/mae)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Harga Emas Rontok, Risiko Global Dinilai Mereda

Next Article Sinyal Krisis Semakin Kuat, Emas Menuju Rp 2 Juta per Gram!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular