Heboh Penjualan MS Glow Rp 600 M Sebulan, MBTO & MRAT Lewat?

Tim Riset, CNBC Indonesia
Jumat, 25/03/2022 10:55 WIB
Foto: Pasangan 'Crazy Rich Malang' Gilang Widya Pramana dan Shandy Permanasari. (Dok: YouTube Boy William)

Jakarta, CNBC Indonesia - Jagat media sosial dihebohkan dengan klaim pengusaha Gilang Widya Pramana atau Juragan 99 soal penjualan produk skincare besutannya, MS Glow, yang disebutkan mencapai Rp 600 miliar per bulan.

Hal tersebut lantas memantik Staf Khusus Menteri Keuangan Yustinus Prastowo ikut mengomentari klaim tersebut.

Menurut Yustinus, dengan penghasilan tersebut, maka omzet setahun mencapai Rp 7,2 triliun. Dengan tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) sebesar 10% yang dipungut ke konsumen, maka MS Glow harus menyetorkan ke negara sebesar Rp 720 miliar.


"Wow gurih nih @DitjenPajakRI. Setahun omset Rp 7,2 T. Berarti memungut PPN 10% Rp 720 M. Tinggal cocokin ke SPT PPN dan SPT PPh. Semoga banyak yang pamer kayak gini nih," tulisnya melalui akun Twitter, Kamis (24/3/2022).

Cuitan ini mendapatkan banyak respons dari netizen. Tidak sedikit yang kaget dengan hasil penjualan produk tersebut.

Hal ini berawal dari judul berita media Tempo yang berjudul Crazy Rich Juragan 99 Klaim Penjualan MS Glow Capai Rp 600 Miliar per Bulan yang terbit pada Kamis (24/3/2022).

Dalam berita tersebut, Juragan 99 menyebutkan, perusahaannya menjual rata-rata 2 juta pieces produk MS Glow per bulan.

Adapun, kata Juragan 99, harga produk MS Glow di rentang Rp 50 - 150 ribu. Selain dijual satuan, perusahaan juga menjual produk dalam bentuk paket seharga Rp 300 ribu.

Kemudian, Juragan 99 memberikan ilustrasi, dengan asumsi paket Rp 300 ribu dikalikan 2 juta produk, itu berarti penjualan MS Glow mencapai Rp 600 miliar.

Belakangan sang CEO MS Glow Danang Yuanto, lewat media yang sama, mengklarifikasi soal penjualan produk yang mencapai Rp 600 miliar/bulan tersebut.

Dia bilang, rerata penjualan produk yang mencapai 2 juta per bulan terdiri dari beragam harga, Rp 50 ribu - Rp 150 ribu seperti disinggung di atas. Intinya, Danang menjelaskan, sebaiknya perhitungannya jangan langsung ditotal dengan harga paket Rp 300 ribu dikalikan 2 juta pieces.

Perbandingan dengan Pemain Lama

Lalu, bagaimana perbandingannya dengan perusahaan terkait?

Sementara data penjualan kompetitor langsung MS Glow tidak bisa diakses secara terbuka, mari kita simak data penjualan dari para 'pemain lama' di industri kosmetik RI, yakni 3 emiten yang melantai di bursa.

Ketiganya adalah emiten produsen produk kosmetik merek Sariayu Martha Tilaar, PT Martina Berto Tbk (MBTO), emiten kosmetik dengan brand Mustika Ratu PT Mustika Ratu Tbk (MRAT), dan produsen pewarna rambut merek Miranda dan lulur Herborist Victoria Care Indonesia Tbk (VICI).

Berikut ini Tim Riset CNBC Indonesia sajikan data penjualan ketiga emiten tersebut sepanjang 2020. Asal tahu saja, ketiganya belum melaporkan kinerja keuangan full year 2021 saat ini.

Perbandingan Penjualan MS Glow dengan Emiten Kosmetik di BEI

Perusahaan

Kode Ticker

Penjualan 2020

Rerata Per Bulan 2020

Martina Berto

MBTO

Rp 297.21 M

Rp 24.77 M

Mustika Ratu

MRAT

Rp 318.41 M

Rp 26.53 M

Victoria Care Indonesia

VICI

Rp 1.04 T

Rp 87.18 M

Ms Glow*

-

Rp 7.2 T

Rp 600 M

Ms Glow^

-

Rp 2.4 T

Rp 200 M

Sumber: BEI, media massa, diolah |*Penjualan MS Glow menggunakan data dari manajemen | ^Penjualan MS Glow dengan asumsi median harga produk Rp 100 rb/item dikalikan dengan 2 juta produk

Mengacu pada data di atas, MBTO membukukan penjualan Rp 297,21 miliar sepanjang 2020, dengan produk andalan kosmetik. Apabila kita rata-ratakan, penjualan MBTO mencapai Rp 24,77 miliar per bulan.

Angka tersebut sangat 'jomplang' dengan klaim MS Glow yang mencapai Rp 600 miliar per bulan di atas.

Demikian pula dengan MRAT yang 'hanya' mencatatkan penjualan Rp 318,41 miliar per 2020 atau RP 26,53 miliar per bulan.

VICI juga mencatatkan penjualan jauh lebih rendah tinimbang MS Glow, yakni Rp 87,18 miliar per bulan.

Apabila angka penjualan Rp 600 miliar per bulan dianggap terlalu tinggi, mari kita menggunakan median harga produk Rp 100 ribu per item.

Jika harga Rp 100 ribu/piece dikalikan dengan rerata penjualan 2 juta pieces sebulan, didapatkan angka Rp 200 miliar. Masih jauh lebih tinggi dibandingkan ketiga emiten di atas.

Bahkan, dengan harga terendah Rp 50 ribu per item dan rerata penjualan 2 juta pieces, rerata penjualan produk MS Glow masih mencapai Rp 100 miliar per bulan.

Tentu, untuk 'membedah' lebih detail, diperlukan data komprehensif baik dari pihak MS Glow maupun para kompetitor langsungnya. Namun, data di atas setidaknya bisa menjadi gambaran perbandingan penjualan MS Glow dengan para pemain lama di industri kosmetik Tanah Air.

Asal tahu saja, MS Glow memang menjadi salah satu jenama skincare yang menjadi favorit masyarakat. Sebagai ilustrasi, menurut survei Compas.co.id, MS Glow tercatat menduduki peringkat pertama brand skincare lokal terlaris di e-commerce pada periode 1-18 Februari 2021 dengan nilai penjualan Rp 38,5 miliar.

Pasangan pengusaha Shandy Purnamasari dan Gilang Widya Pramana alias Juragan 99 memang tengah menjadi sorotan publik. Banyak warganet yang menyoroti asal-usul kekayaan pasangan yang berjuluk Crazy Rich Malang ini.

Shandy dan Juragan 99 punya gurita bisnis, mulai dari kosmetik, konveksi, klub olahraga, hingga otomotif. Dan terakhir banyak juga netizen yang membicarakan soal pesawat jet pribadinya.

MS Glow sendiri berdiri sejak 2013 yang merupakan singkatan dari Magic For Skin. Melansir website resminya, MS GLOW adalah bagian dari PT. Kosmetika Cantik Indonesia yang berlokasi di Kab. Malang, Prov. Jawa Timur.

Saat ini, MS Glow telah mendirikan sejumlah klinik kecantikan dengan 11 cabang di kota kota besar di Indonesia.Adapun solusi perawatan wajah dan tubuh yang ditawarkan, seperti Laser, Meso, skin rejuvenation, V shape, microdermabrasi, beauty transformation dan lainnya yang langsung ditangani dokter ahli.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(RCI/RCI)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Kelebihan Ini Tak Dimiliki Asing, Kosmetik Lokal Makin Jaya