Prank Akuisisi Rp14 T Bukalapak, Siapa Belajar Tumbuh Berbagi

Feri Sandria, CNBC Indonesia
25 March 2022 08:40
Dok. Bukalapak
Foto: Dok. Bukalapak

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham baru-baru dihebohkan oleh akuisisi perusahaan rintisan oleh emiten teknologi PT Bukalapak.com (BUKA) yang semula dinyatakan mencapai US$ 1 miliar, setara dengan Rp 14,35 triliun atau lebih dari setengah dana yang diperoleh dalam IPO tahun lalu. Akan tetapi, itu ternyata hanya kesalahan karena perusahaan mengaku nilai transaksi akuisisi startup disajikan dalam angka berbeda dengan perbedaan nilai yang mencolok.

Pada laporan keuangan kuartal III-2021, tepatnya pada bagian peristiwa setelah tanggal pelaporan disebutkan, pada 4 November 2021 PT Kolaborasi Kreasi Investa dan Bina Unggul Kencana menandatangani perjanjian jual beli saham dengan PT Belajar Tumbuh Berbagi. Kolaborasi Kreasi dan Bina Unggul sendiri merupakan dua anak usaha BUKA.

Sejumlah media lokal dan lembaga penasihat keuangan bahkan sempat mengulas tentang akuisisi dengan nilai fantastis tersebut. Belakangan, nilai akuisisi itu keliru.

Nilainya bukan US$ 1 miliar melainkan hanya US$ 1 juta. Ini hanya setara sekitar Rp 14,36 miliar. Kekeliruan ini dikonfirmasi oleh manajemen BUKA.

"Sehubungan dengan berita di media pada 23 Maret 2022, dengan ini kami mengklarifikasi bahwa transaksi jual beli saham antara Kolaborasi Kreasi Investa dan Bina Unggul Kencana yang terjadi pada 4 November 2021 terkait dengan pembelian 100% saham-saham PT Belajar Tumbuh Berbagi, sebanyak 11.340 saham adalah senilai US$ 1 juta dan bukan senilai US$ 1 miliar," terang Monica Chua, Head of Public Relation Bukalapak, Kamis (24/3/2022).

PT Belajar Tumbuh Berbagi

Perusahaan yang baru diakuisisi BUKA ternyata merupakan tempat dan komunitas bagi penjual online untuk belajar cara-cara jualan dan berbagi pengalaman.

Dalam situs resminya perusahaan menjelaskan bahwa mereka memiliki Misi kami untuk memberdayakan UMKM agar dapat memiliki penghasilan yang lebih tinggi dengan bertransformasi secara digital.

Perusahaan juga mengklaim telah membantu lebih dari 50.000 pemilik online shop untuk belajar bagaimana mengembangkan bisnis online mereka melalui social media dan kelas online.

Dalam situs resminya perusahaan menyebut memberikan layanan pelatihan marketing bagi korporasi dan memiliki lebih dari 7000 tim sales perusahaan.

Disebutkan bahwa kelas pembelajaran dapat dilakukan secara luring, daring melalui platform video conference Zoom, bahkan juga dapat dilaksanakan melalui aplikasi pesan singkat Whatsapp.

Materi yang diajarkan termasuk beriklan di media sosial, copywriting, marketplace hingga desain grafis.

Dari beberapa perusahaan yang katanya telah dibantu oleh PT Belajar Tumbuh Berbagi, ada beberapa nama besar termasuk merek produk kecantikan Wardah dan perusahaan fintech KoinWorks.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(fsd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Punya Kas Bejibun, Intip Potensi Cuan Dari Saham Bukalapak

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular