
Sakti Nih! Ada yang Prediksi IHSG Bisa Tembus 8.000 Tahun Ini

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) baru saja tembus level all time high terbarunya kemarin di 7.049,69 kemarin, Kamis (24/3/2022).
Sepanjang tahun 2022 ini, performa IHSG terbilang impresif. Indeks berhasil membukukan kenaikan 7,11% dalam kurun waktu kurang dari satu kuartal.
Tahun 2021, IHSG sukses mencetak apresiasi 10% dalam kurun waktu 1 tahun. Menariknya, banjir dana asing turut berperan dalam mendorong kinerja bursa saham domestik.
Data perdagangan mencatat secara year to date (ytd) asing melakukan net buy senilai Rp 38,4 triliun di pasar reguler.
Hal ini menunjukkan bahwa kepercayaan investor asing terhadap ekonomi dan pasar Indonesia tetap kuat meski sentimen global sedang tidak mendukung akibat tingginya tekanan inflasi dan perang Rusia-Ukraina.
Dengan dana asing yang bejibun memasuki pasar keuangan RI lewat pasar saham tersebut wajar saja jika kinerja IHSG moncer.
Bahkan di kawasan Asia Pasifik, pasar saham Tanah Air berhasil menempati ranking 2 dari sisi return di kawasan Asia Pasifik sepanjang 2022.
IHSG hanya kalah dengan bursa Singapura dengan indeks Strait Times yang memberikan return sebesar 8,72% pada periode yang sama.
Secara makro, katalis positif yang mendorong asing masuk ke pasar RI adalah kenaikan harga komoditas (commodity boom).
Riset yang dipublikasikan oleh Mandiri Sekuritas belum lama ini menyebutkan bahwa commodity boom akan berdampak pada kinerja IHSG yang positif untuk tahun ini.
Adanya fenomena booming komoditas akan berdampak pada pertumbuhan bottom line (earning per share) dan dimulainya kembali siklus belanja modal sejalan dengan pembukaan ekonomi yang menyebabkan terjadinya pent up demand.
Riset Mandiri Sekuritas memperkirakan dampak commodity boom dapat mengangkat IHSG ke level 7.800. Bahkan pada skenario bullish bisa mencapai 8.090. Sementara untuk skenario bearish IHSG bisa tembus ke 6.220.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(trp/trp)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pasca libur Lebaran, IHSG Rontok 4,42% ke Bawah 7.000