
Racikan Saham Tokcer, Sandi Uno-Edwin Soeryadjaya 'Cuan' Gede

Kinerja Fundamental yang Ciamik
Kemudian, soal kinerja fundamental. Dari lima emiten--termasuk Saratoga--yang sudah melaporkan kinerja keuangan 2021, mayoritas sukses membukukan pertumbuhan pendapatan bersih dan laba bersih yang tokcer.
Kinerja Keuangan Emiten Milik Saratoga pada 2021
Ticker | Pendapatan 2021 | % Pendapatan (yoy) | Laba Bersih 2021 | % Laba Bersih (yoy) |
ADRO | US$ 3,99 M | 57.51 | US$ 933,49 Juta | 535.34 |
SRTG* | Rp 26,06 T | 183.72 | Rp 24,89 T | 182.02 |
TBIG | Rp 6,18 T | 15.99 | Rp 1,55 T | 53.42 |
PALM | Rp 316,69 M | 32.68 | Rp 2,01 T | 1.04 |
MDKA | US$ 380,96 Juta | 18.36 | US$ 36,14 Juta | -0.16 |
Sumber: BEI | *Untuk penghasilan SRTG berasal dari pos keuntungan neto atas investasi pada saham dan efek ekuitas lainnya & pos penghasilan dividen dan bunga
Adaro sukses membukukan kenaikan laba bersih tertinggi di antara yang lainnya, sebesar 535,34% menjadi US$ 933,49 juta. Membumbungnya harga batu bara membuat penjualan dan laba bersih emiten yang dinakhodai Garibaldi 'Boy' Thohir tersebut melesat tinggi.
Lonjakan laba ADRO ditopang kenaikan pendapatan usaha pertambangan dan perdagangan batu bara sebesar 62% YoY menjadi US$ 3,83 miliar, dan pendapatan lain perusahaan sebesar US$ 65 juta atau naik 35% YoY.
Saratoga sendiri membukukan penghasilan hingga Rp 26,06 triliun atau tumbuh 183,72% yoy. Sebagai catatan, penghasilan SRTG tersebut berasal dari pos keuntungan neto atas investasi pada saham dan efek ekuitas lainnya & pos penghasilan dividen dan bunga.
Asal tahu saja, keuntungan neto atas investasi saham SRTG mencapai Rp 24,41 triliun (tumbuh 189,93% yoy) dan penghasilan dari dividen & bunga sebesar Rp 1,65 triliun (tumbuh 115,73% yoy).
Menurut rilis per perusahaan, SRTG juga mencatatkan Net Asset Value (NAV) tertinggi sepanjang sejarah perseroan, yaitu sebesar Rp 56,3 triliun, terutama didukung oleh peningkatan nilai pasar portofolio yang belum direalisasikan. Nilai tersebut meningkat 78% dari NAV Saratoga di tahun 2020 senilai Rp 31,7 triliun.
Presiden Direktur Saratoga Michael William P. Soeryadjaya mengatakan, perseroan berhasil mengoptimalkan peluang selama fase pemulihan ekonomi nasional akibat pandemi COVID-19 di tahun 2021 yang menjadi kunci kinerja cemerlang.
Didukung fundamental yang kokoh dan sektor bisnis yang strategis, mayoritas harga saham portofolio Saratoga mengalami kenaikan yang tinggi di tahun lalu.
"Salah satu sumber pertumbuhan NAV Saratoga pada tahun lalu adalah lonjakan harga saham di hampir semua portofolio investasi kami terutama PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG), PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO), PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) dan PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk (MPMX)," kata Michael melalui keterangan resmi, Senin pekan lalu (14/3/2022).
Saratoga Masuk Startup
Seperti sedikit disinggung di atas, saat ini Saratoga juga mencoba masuk ke startup, seperti perusahaan energi terbarukan Xurya, solusi e-commerce SIRCLO, dan platform insurtech Fuse.
Selain itu, Saratoga juga berinvestasi di perusahaan media digital dan periklanan, yakni City Vision.
Direktur Investasi Saratoga Devin Wirawan menjelaskan, investasi baru yang dilakukan baik di perusahaan startup maupun media digital merupakan strategi Perseroan untuk terlibat aktif dalam mengoptimalkan peluang di industri digital dan infrastruktur yang terus bertumbuh.
Saratoga juga secara proaktif ikut membantu investasi baru tersebut dalam mengembangkan strategi dan mengeksekusi rencana bisnisnya secara terukur dan optimal.
"Selama tahun 2021 total investasi Saratoga mencapai sekitar Rp 1,32 triliun. Kami optimistis strategi investasi ini akan mampu menjaga kinerja Perseroan dapat terus tumbuh positif dan menjaga kelangsungan bisnis dalam jangka panjang," jelasnya.
Asal tahu saja, kendati tidak menjabat di jajaran manajemen lagi, Sandiaga Uno diketahui masih memiliki 21,51% saham di SRTG.
Induk Perusahaan SRTG adalah PT Unitras Pertama. Pemegang saham mayoritas akhir Perusahaan adalah Edwin Soeryadjaya, yang juga memiliki 33,10% saham dan menjabat sebagai Presiden Komisaris SRTG.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(adf/vap)[Gambas:Video CNBC]
