
Diduga Tipu Korban Rp 5 T, Begini 'Wajah' Robot Fahrenheit

Jakarta, CNBC Indonesia - Seolah tak ada habisnya, muncul lagi investasi bodong berkedok robot trading. Kali ini, giliran robot trading Fahrenheit yang diduga menipu korbannya hingga Rp 5 triliun.
Lantas, apa itu Fahrenheit?
Fahrenheit sendiri diketahui adalah platform investasi berkedok robot trading kripto. Pengelola aplikasi ini adalah PT FSP Akademi Pro. Mereka mengklaim memanfaatkan kecerdasan buatan (artificial inteligence/AI) yang digunakan pada pasar aset kripto.
Fahrenheit juga disebut-sebut sudah memiliki kantor operasional pertama di Gedung New Soho Capital. FSP memiliki pimpinan dengan jabatan Chief Executive Officer (CEO) bernama Hendry Susanto, aplikasi ini muncul di sekitar pertengahan tahun 2021.
Dilansir dari Detik.com, Ada satu website paling atas pada hasil pencarian dengan keyword 'PT FSP Akademi Pro', website itu bertajuk 'Fahrenheit System Pro' dengan alamat https://fspro.id.
Namun, ketika diklik justru website itu tak bisa dibuka dan mengarah pada website provider hosting website.
Usut punya usut, ternyata PT FSP Akademi Pro sudah masuk ke dalam jajaran investasi ilegal yang dirilis Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) Kementerian Perdagangan. Fahrenheit masuk dalam jajaran layanan perdagangan berjangka komoditi ilegal dan situsnya langsung diblokir oleh pemerintah.
Ada 1.222 situs web investasi bodong yang diblokir Bappebti. Dalam daftar itu nyatanya ada sekitar 20 website yang mengatasnamakan Fahrenheit dan diblokir Bappebti. Alamat website https://fspro.id yang sempat coba dibuka oleh detikcom pun masuk ke dalam daftar tersebut.
Berbagai jenis website lain yang mengatasnamakan Fahrenheit pun dicantumkan oleh Bappebti sebagai yang sudah diblokir. Misalnya https://fahrenheit.id, https://fahrenheitbot.net, https://fahrenheit-autocrypto.com, https://fahrenheitcryptorobot.com, hingga https://www.fahrenheit-indonesia.com.
(RCI/dhf)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Fahrenheit, Robot Trading yang Diduga Menipu Hingga Rp 5 T!