
Konsisten di Zona Hijau, IHSG Bisa Balik ke 7.000 di Sesi 2?

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) konsisten bergerak di zona hijau sepanjang perdagangan sesi I Selasa (22/3/2022), dan sempat kembali lagi ke 7.000, sebelum terkoreksi dan ditutup menguat 0,36% di level 6.980 hingga sesi istirahat siang. Asing tercatat membukukan net buy di seluruh pasar senilai Rp 608,81 miliar.
Semalam tiga indeks acuan saham Wall Street ditutup melemah merespons pidato ketua The Fed Jerome Powell soal pasar tenaga kerja AS yang kuat dan inflasi yang terlalu tinggi.
Indeks Dow Jones terpantau ambles 0,58%. Indeks S&P 500 melemah tipis 0,04% dan Nasdaq Composite turun 0,40%.
Powell menegaskan akan terus menaikkan suku bunga sampai inflasi bisa terkendali, bahkan tidak menutup kemungkinan kenaikan sebesar 50 basis poin.
Pasca pidato tersebut, pelaku pasar melihat ada probabilitas sekitar 60% The Fed akan menaikkan suku bunga sebesar 50 basis poin pada bulan depan, setelah menaikkan 25 basis poin menjadi 0,25% - 0,5% pada pekan lalu.
Pada perdagangan pagi ini, mayoritas bursa saham Asia bergerak di zona hijau. Indeks Nikkei Jepang memimpin penguatan dengan apresiasi 1,66%.
Mayoritas bursa saham Asia bergerak di zona hijau hingga siang ini. Hanya indeks Straits Times yang melemah 0,15%.
Setelah menguat 0,36% di sesi I, bagaimana prospek IHSG di sesi II? Berikut ulasan teknikalnya.
Analisis Teknikal
Pergerakan IHSG dianalisis berdasarkan periode jam (hourly) dan menggunakan indikator Bollinger Band (BB) untuk menentukan area batas atas (resistance) dan batas bawah (support).
Jika melihat level penutupan IHSG di sesi I dan indikator BB, tampak bahwa indeks bergerak mendekati level resisten terdekat di 6.999.
Pergerakan IHSG juga dilihat dengan indikator teknikal lain yaitu Relative Strength Index (RSI) yang mengukur momentum.
Perlu diketahui, RSI merupakan indikator momentum yang membandingkan antara besaran kenaikan dan penurunan harga terkini dalam suatu periode waktu.
Indikator RSI berfungsi untuk mendeteksi kondisi jenuh beli (overbought) di atas level 70-80 dan jenuh jual (oversold) di bawah level 30-20. RSI terakhir berada di 58,78.
![]() Foto: Refinitiv |
Apabila menggunakan indikator teknikal lain yakni Moving Average Convergence Divergence (MACD), tampak garis EMA 12 sudah berada di atas EMA 26 dan batang histogram bergerak di area positif.
Jika melihat indikator teknikal maka ada peluang IHSG berpeluang tetap bergerak di zona hijau di sesi II.
Indeks kembali berpotensi menguji level resisten terdekat 6.999 dan support terdekatnya di 6.962.
Indeks perlu melewati (break) salah satu level resistance atau support, untuk melihat arah pergerakan selanjutnya.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(pap/pap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pasca libur Lebaran, IHSG Rontok 4,42% ke Bawah 7.000