IHSG Ditutup Flat, Asing 'Kabur' Setengah Triliun
Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup naik tipis cenderung flat pada perdagangan Senin (21/3/2022) awal pekan ini, setelah pada penutupan perdagangan sesi I ditutup di zona merah.
Indeks bursa saham acuan Tanah Air tersebut ditutup naik tipis 0,216 poin (+0,00%) ke level 6.955,18. Sebanyak 232 saham menguat, 284 saham melemah, dan 171 saham stagnan.
Nilai transaksi indeks hari ini mencapai sekitar Rp 13 triliun. Investor asing pun melakukan penjualan bersih sebesar Rp 521,59 miliar di seluruh pasar, dengan rincian sebesar Rp 383,24 miliar di pasar reguler dan sebesar Rp 138,34 miliar di pasar tunai dan negosiasi.
Asing melakukan penjualan bersih di saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) sebesar Rp 191,4 miliar dan di saham PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) sebesar Rp 133,6 miliar.
Dari pergerakan sahamnya, saham BBCA ditutup stagnan di level harga Rp 7.900/unit. Sedangkan saham BMRI berakhir terkoreksi 3,47% ke level harga Rp 7.650/unit.
Sebaliknya, pembelian bersih dilakukan asing di saham PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) sebesar Rp 71,1 miliar dan di saham PT Astra International Tbk (ASII) sebesar Rp 60,4 miliar.
Saham TLKM ditutup menguat 0,22% ke level Rp 4.550/unit, sedangkan saham ASII berakhir melonjak 3,12% ke posisi harga Rp 6.600/unit.
IHSG ditutup naik tipis terjadi di tengah beragamnya pergerakan bursa saham Asia pada hari ini.
Indeks Hang Seng Hong Kong dan KOSPI Korea Selatan terpantau melemah, di mana keduanya melemah 0,89% dan 0,77%. Sedangkan Shanghai Composite China naik tipis 0,08% dan Straits Times Singapura menguat 0,52%.
Dari Amerika Serikat (AS), rilis proyeksi ekonomi Negeri Paman Sam dan rencana bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) untuk menaikkan suku bunga acuan sampai ke level 1,9% pada 2022 mulai diterima oleh pasar.
Pada rapat bulan Maret 2022 yang dilakukan pekan lalu, The Fed memutuskan untuk menaikkan suku bunga acuannya sebesar 25 basis poin (bp), sehingga Fed Fund Rate target sekarang berada di kisaran 25-50 bp.
Artinya di sisa 6 kali pertemuan lagi, The Fed akan terus meningkatkan suku bunga acuan. Hal ini sesuai dengan ekspektasi pasar sehingga membuat aset-aset berisiko seperti saham rebound.
Pada perdagangan terakhir pekan lalu, pasar saham AS ditutup dengan penguatan yang cukup signifikan. Indeks Dow Jones naik 0,8%. Indeks S&P 500 melesat 1,17% sedangkan Nasdaq Composite terbang 2,05%.
Sementara itu dari perkembangan antara Rusia dan Ukraina, negosiasi gencatan senjata terus berlanjut. Namun Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menyampaikan jika negosiasi gagal itu berarti perang dunia III pecah.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(chd/vap)