Analisis Teknikal

Asing Kabur, IHSG Bisa Sentuh Support 6.900 di Sesi II

Putra, CNBC Indonesia
21 March 2022 12:15
Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak volatile di sesi I perdagangan Senin (21/3/2022). IHSG ditutup melemah 0,21% di level 6.940,33.

Tidak seperti biasanya, hari ini asing justru net sell di pasar saham dometik. Di seluruh pasar, investor asing membukukan net sell senilai Rp 317,21 miliar.

Bursa saham Asia bergerak tak kompak pada perdagangan hari ini. Hanya indeks Shang Hai Composite dan Strait Times yang menguat. Pun apresiasi keduanya tipis. Shang Hai Composite naik 0,02% dan Straits Times menguat 0,2%.

Dari Paman Sam, rilis proyeksi ekonomi AS dan rencana the Fed untuk menaikkan suku bunga acuan sampai ke level 1,9% pada 2022 mulai diterima oleh pasar.

Pada rapat bulan Maret 2022, The Fed memutuskan untuk menaikkan suku bunga acuannya sebesar 25 basis poin (bps) sehingga Fed Fund Rate target sekarang berada di kisaran 25-50 bps.

Artinya di sisa 6x pertemuan lagi the Fed akan terus meningkatkan suku bunga acuan. Hal ini sesuai dengan ekspektasi pasar sehingga membuat aset-aset berisiko seperti saham rebound.

Pada perdagangan terakhir minggu lalu, pasar saham AS ditutup dengan penguatan yang cukup signifikan. Indeks Dow Jones naik 0,8%. Indeks S&P 500 melesat 1,17% sedangkan Nasdaq Composite terbang 2,05%.

Sementara itu dari perkembangan antara Rusia dan Ukraina, negosiasi gencatan senjata terus berlanjut. Namun Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy menyampaikan jika negosiasi gagal itu berarti perang dunia III pecah.

Setelah bergerak volatile di sesi I, bagaimana prospek IHSG di sesi II? Berikut ulasan teknikalnya.

Analisis Teknikal

TeknikalFoto: Putra
Teknikal

Pergerakan IHSG dianalisis berdasarkan periode jam (hourly) dan menggunakan indikator Boillinger Band (BB) untuk menentukan area batas atas (resistance) dan batas bawah (support).

Jika melihat level penutupan IHSG di sesi I dan indikator BB, tampak bahwa indeks bergerak mendekati level support terdekat di 6.928.

Pergerakan IHSG juga dilihat dengan indikator teknikal lain yaitu Relative Strength Index (RSI) yang mengukur momentum.

Perlu diketahui, RSI merupakan indikator momentum yang membandingkan antara besaran kenaikan dan penurunan harga terkini dalam suatu periode waktu.

Indikator RSI berfungsi untuk mendeteksi kondisi jenuh beli (overbought) di atas level 70-80 dan jenuh jual (oversold) di bawah level 30-20. RSI cenderung bergerak turun dan di sesi I menyentuh level 47,2.

Apabila menggunakan indikator teknikal lain yakni Moving Average Convergence Divergence (MACD), tampak garis EMA 12 berada di bawah EMA 26 dan batang histogram bergerak di area negatif.

Jika melihat indikator teknikal maka ada peluang IHSG berpeluang terkoreksi di sesi II. Indeks kembali berpotensi menguji level support 6.928. Apabila level ini tertembus maka indeks berpeluang menguji level support selanjutnya di 6.900.

Indeks perlu melewati (break) salah satu level resistance atau support, untuk melihat arah pergerakan selanjutnya.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(trp)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pasca libur Lebaran, IHSG Rontok 4,42% ke Bawah 7.000

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular