IHSG Masih Galau Nih, Belum Anteng di Level 7.000 Lagi
Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka menguat 0,3% di level 6.981,26 pada perdagangan Jumat (18/3/2022).
Hingga pukul 09.08 WIB, IHSG terpantau naik tipis 0,01% di level 6.965,61. Inflow dana asing berlanjut tercermin dari net buy asing di pasar reguler yang mencapai Rp 14,85 miliar.
Saham BBRI dan TLKM menjadi paling banyak diborong asing dengan net buy masing-masing senilai Rp 23,4 miliar dan Rp 19,5 miliar.
Sedangkan saham BBCA dan BMRI menjadi dua saham yang paling banyak dilepas asing dengan net sell masing-masing senilai Rp 17 miliar dan Rp 3 miliar.
Bank sentral AS The Federal Reserves Bank (The Fed) akhirnya resmi menaikkan suku bunga acuannya sebesar 25 bps pada pertemuan Maret 2022.
The Fed memutuskan untuk memulai kebijakan moneter ketatnya untuk mencoba cooling down ekonomi AS yang tengah overheat karena inflasi naik signifikan.
Dalam ringkasan proyeksi data ekonominya, bank sentral AS merevisi naik outlook inflasi untuk 2022. Jika pada perkiraan Desember 2021, the Fed memperkirakan inflasi PCE untuk tahun ini naik 2,6%, pada pertemuan Maret 2022, the Fed memproyeksikan inflasi AS naik 4,3% tahun ini.
Akibat inflasi yang membandel, The Fed juga menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi AS dari sebelumnya digadang-gadang bakal tumbuh 4% di 2022, sekarang hanya diperkirakan tumbuh 2,8%.
Kendati The Fed menaikkan suku bunga acuannya. Dari dalam negeri Geng MH Thamrin yakni Bank Indonesia (BI) memilih untuk tetap kalem.
Sebagaimana yang sudah diperkirakan oleh pelaku pasar dan ekonom, BI tetap mempertahankan suku bunga acuan BI 7 Day Reverse Repo Rate di 3,5%.
Gubernur BI, Perry Warjiyo menyebutkan Keputusan ini sejalan dengan perlunya menjaga stabilitas inflasi, nilai tukar dan sistem keuangan serta upaya mendukung pemulihan ekonomi di tengah tekanan eksternal yang meningkat.
Meski The Fed menaikkan suku bunga acuannya, pasar saham AS terpantau menguat lebih dari 1% dini hari tadi.
Indeks Dow Jones dan S&P 500 terpantau naik masing-masing 1,23%. Sementara itu indeks Nasdaq Composite menguat 1,33% dan memimpin apresiasi.
Data perekonomian AS kembali menunjukkan perbaikan. Klaim tunjangan pengangguran AS minggu lalu tercatat sebanyak 214.000 atau lebih rendah dari perkiraan pasar di 220.000.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(trp)