Dolar AS Ambruk, Harga Perak Melambung

Robertus Andrianto, CNBC Indonesia
Jumat, 18/03/2022 08:50 WIB
Foto: Ilustrasi Perhiasan Perak (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga perak dunia bergerak stabil pagi ini setelah pada perdagangan kemarin melonjak 1%. Pengumuman kenaikan suku bunga Federal Resereve tanpaknya tidak membuat gerak aset safe haven goyah.

Pada Jumat (18/3/2022) pukul 7.45 WIB harga perak di pasar spot tercatat US$ 25.35/ons, turun tipis 0,05% dibandingkan posisi kemarin.


Laju perak didukung oleh penurunan indeks dolar Amerika Serikat (AS) dan imbal hasil treasuri 10 tahun. Di sisi lain, investor mencermati perkembangan dialog damai antara Rusia dan Ukraina.

Indeks dolar AS pun merespon negatif kebijakan tersebut.Kemarin, indeks dolar AS turun 0,65% dari posisi hari sebelumnya menjadi US$ 97,97. Imbal hasil treasuri AS tenor 10 tahun turun 1,14% menjadi 2,17%.

Ini jadi sentimen positif bagi perak.Sebab perak yang dibanderol dengangreenbackmenjadi lebih murah dibandingkan mata uang lainnya. Permintaan pun meningkat, maka harga akan naik.

The Fed menaikkan suku bunga sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 0,25-0,5% pada Kamis dini hari waktu Indonesia. Ini adalah kenaikan pertama sejak Desember 2018 atau tiga tahun lebih.

Harga perak sangar sensitif terhadap kenaikan suku bunga acuan The Fedsecara alami. Ini karena kenaikan suku bunga The Fed, yang dapat meningkatkan biaya peluang memegang perak serta tidak menawarkan imbal hasil.

Namun, kenaikan suku bunga The Fed sudah diantisipasi dan diperkirakan jauh-jauh hari. Sehingga pengumuman semalam tidak berpengaruh terhadap harga perak. 


(ras)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Sinyal Lesunya Ekonomi RI, Kredit Perbankan Melambat Lagi