
Fundamental Kuat, Harga Timah Siap Melesat

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga timah dunia turun pada perdagangan jelang hari ini dan menyentuh harga terendah sejak Januari. Meskipun begitu harga timah berpotensi menguat.
Pada Kamis (17/3/2022) pukul 11:04 WIB harga timah dunia tercatat US$ 42.180/ton, turun 0,23% dari posisi kemarin.
Secara fundamental, baik sisi pasokan maupun permintaan mendukung kenaikan harga timah dunia. Harga timah yang melonjak sebelumnya mendorong harga bijih timah, sehingga membuat biaya lebih tinggi untuk dilebur oleh smelter.
Kemudian harga timah olahan yang anjlok sepekan ini menyebabkan smelter menderita kerugian. Oleh karena itu pabrik peleburan menahan kargo dan pasokan pasar diperketat.
Dalam jangka pendek, pandemi di Myanmar akan terus menghambat impor bijih timah China. Ditambah pandemi di China juga akan mempengaruhi produksi.
Di sisi lain, permintaan timah di China terus meningkat setelah Tahun Baru Imlek. Sebagian besar perusahaan solder Negeri Panda kemungkinan akan menaikkan tingkat operasi mereka pada bulan Maret. Dengan demikian, permintaan timah berpotensi meningkat signifikan.
China adalah konsumen sekaligus produsen timah olahan terbesar di dunia . Konsumsi timah China mencapai 216.200 ton pada tahun 2020, melansir Statista. Sementara produksi China mencapai 84.000 ton menurut USGS. Sehingga produksi dan permintaan dari China memiliki pengaruh terhadap laju harga timah dunia.
TIM RISET CNBCÂ INDONESIA
(ras/ras)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Timah Tak Terbendung, Lanjutkan Reli 4 Hari