
Rupiah Berhasil Menguat 3 Hari Beruntun, Jelang BI Rate

Jakarta, CNBC Indonesia - Rupiah bergerak menguat di perdagangan terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Kamis (17/3/2022), di mana Bank Indonesia (BI) dijadwalkan akan merilis keputusan kebijakan moneter hari ini.
Melansir data dari Refinitiv, Mata Uang Tanah Air membuka perdagangan dengan terapresiasi cukup tajam 0,21% ke Rp 14.280/US$. Pada pukul 11:00 WIB, rupiah masih menguat di Rp 14.380/US, selang beberapa menit kemudian rupiah menguat ke Rp 14.295/US$.
Berikut kurs dolar AS di pasar Non-Deriverable Market (NDF) beberapa saat usai penutupan perdagangan pasar spot pekan lalu dibandingkan hari ini, Kamis (17/3), seperti dilansir data Refinitiv:
Periode | Kurs Rabu (16/3) Pukul 15:03 WIB | Kurs Kamis (17/3) Pukul 11:03 WIB |
1 Pekan | Rp14.298,5 | Rp14.283,5 |
1 Bulan | Rp14.294,0 | Rp14.279,0 |
2 Bulan | Rp14.312,0 | Rp14.319,0 |
3 Bulan | Rp14.341,0 | Rp14.399,0 |
6 Bulan | Rp14.489,0 | Rp14.509,0 |
9 Bulan | Rp14.609,0 | Rp14.575,0 |
1 Tahun | Rp14.705,0 | Rp14.655,0 |
2 Tahun | Rp15.171,1 | Rp15.052,0 |
Penguatan rupiah sudah terlihat dari NDF jika membandingkan nilai di penutupan kemarin dan NDF hari ini.
Dini hari waktu Indonesia, bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) telah mengumumkan kenaikan suku bunga pertamanya dalam tiga tahun ini dalam upaya untuk mengendalikan harga yang naik dan inflasi yang tinggi, serta potensi risiko yang disebabkan perang Rusia-Ukraina.
Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) akan menaikkan suku bunga sebanyak 25 basis poin. Ketua The Fed Jerome Powell juga mengatakan bahwa krisis rantai pasokan akan lebih buruk dan lebih tahan lama dari yang diharapkan. FOMC memproyeksi pertumbuhan ekonomi AS hanya di 2,8% dari 4,0% pada Desember lalu.
Pukul 11:00 WIB, indeks dolar AS melemah sebanyak 0,24% di 98,380 terhadap 6 mata uang dunia. Hal tersebut mungkin dipicu oleh pasar yang sudah mengantisipasi kenaikan suku bunga oleh The Fed, sehingga tidak membuat dolar AS menjadi menguat. Pelemahan dolar AS sudah berlangsung selama hampir dua hari beruntun. Sehingga, penguatan rupiah cukup signifikan.
Hari ini, BI juga dijadwalkan akan mengumumkan keputusan kebijakan moneter pada pukul 14:00 WIB. Namun, poling analis Reuters memprediksikan BI akan menaikkan suku bunga acuannya mulai di kuartal ketiga tahun ini atau beberapa bulan setelah The Fed menaikkan suku bunga acuannya. BI diprediksi oleh 20 analis bahwa akan tetap mempertahankan suku bunga acuannya di 3,5%, lebih dari sepertiga responden mengharapkan kenaikan pada kuartal berikutnya dengan kenaikan sebesar 25 basis poin menjadi 3,75% pada Juli hingga September.
Di Asia, performa rupiah cukup baik. Terpantau, rupiah berhasil juara kelima, di mana baht Thailand berhasil menjadi juara di Asia menguat sebanyak 0,3%.
TIM RISET CNBCÂ INDONESIA
(aaf)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Rupiah Dekati Rp 15.000/US$, Begini Kondisi Money Changer